09.21"
Saya selesai membaca pesan-pesan dari Diana.  Tapi,  saya jadi bingung untuk menanggapi ini semua. Bukan bingung untuk membalasnya,  karena cukup tulis Rumah Makan Padang dan masalah itu akan selesai. Tapi,  ini tentang perhatianku dengan Diana,  tentang semangat hidup yang saya berikan dan tentang status  di dinding Facebook yang dijadikan Diana untuk kembali menerima mantan kekasihnya.  Dia berterima kasih dan pastinya itu sangat tulus di ucapkannya.  Tapi,  apakah saya harus bahagia karena ada orang terinspirasi dengan apa yang kutulis, setidaknya kuota internet saya tidak habis sia-sia. Dan bahagia karena Dia telah kembali menemukan bahagianya,  itukan cinta yang suci! Atau menurutkan rasa sedih dari patah hati ini,  setidaknya saya tahu siapa diriku ini sebagai manusia yang lemah yang terkadang harus mengalah dan mulai berontak atas kenyataan yang hadir tampa ada kesesuaian dengan harap yang telah dilambung mimpi hingga kekayangan.  Lalu nakalku " seandainya kutulis saja di kolom status ( yang lalu biarlah menjadi debu.  Orang yang baru akan menjadi pelajaran baru serta bahagia yang baru.) atau ( Hargailah yang bersamamu saat ini.) ahhh... Bodohnya diriku, harusnya itu yang lebih tepat ketika Diana membacanya. Andai Dia membacanya,  andai Saya menuliskannya dan andai Tuhan merestui kami."
" (Diana)Â
Rumah Makan Padang.Â
Tenang saja, Â saya cuman bawa teman satu... Â Tapi, Â satu kelas.. Hahahaha.. Â Gak,,,,
 bercanda saja. Â
Selamat malam dan selamat tidur.Â
                 Terkirim
                   11.23"
Sabah, Â 17/01/2018.