Mohon tunggu...
HALIMATUS SYAKDIAH
HALIMATUS SYAKDIAH Mohon Tunggu... Polisi - POLRI

SDM

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Police Empowerment and Resilience Leadership (PEARL) dalam Pemberdayaan Masyarakat Indonesia

23 September 2024   10:02 Diperbarui: 23 September 2024   10:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : oleh interactimages depositphotos

Implementasi PEARL memerlukan kebijakan Polri yang fleksibel dan adaptif, mampu menyesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan spesifik di setiap wilayah. Polri perlu mengadopsi pendekatan manajemen yang bersifat bottom-up, di mana masukan dari personel di lapangan dan masyarakat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan strategis. Hal ini akan meningkatkan relevansi kebijakan yang diambil serta memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat.

Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan

Untuk memastikan keberhasilan implementasi PEARL, Polri harus menerapkan mekanisme evaluasi yang berkelanjutan. Evaluasi ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga pada proses implementasi, termasuk respon dan feedback dari masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi, Polri perlu siap melakukan penyesuaian kebijakan dan strategi guna memastikan bahwa tujuan                       pemberdayaan dan ketahanan komunitas dapat tercapai.

  • Perbandingan dengan Model Pemberdayaan Masyarakat yang  Sudah Ada

Berbagai model pemberdayaan masyarakat telah diimplementasikan di Indonesia, terutama melalui pendekatan seperti community policing atau kepolisian masyarakat (polmas), yang menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan (Mustanir ,2023; Bahri, 2019; Margayaningsih, 2018). Namun, model-model yang sudah ada cenderung memiliki beberapa  kelemahan yang signifikan: Fokus Terbatas pada Hubungan Masyarakat dan Implementasi yang Kurang Konsisten.

Elemen Inovatif dari PEARL

 Ada beberapa elemen inovatif yang membuat PEARL berbeda dari model- model sebelumnya (Violanti, 2008:Noor, 2023;huntsman, 2022).

  • Integrasi Kepemimpinan Resilience: Model-model terdahulu lebih banyak berfokus pada aspek keamanan dan kolaborasi dengan masyarakat (Violanti, 2008:Noor, 2023;huntsman, 2022)., PEARL menambahkan dimensi baru dengan menekankan pentingnya pengembangan kepemimpinan yang mampu bertahan dan beradaptasi dalam jangka         panjang.
  • Pendekatan Multidimensi: PEARL juga mengadopsi pendekatan multidimensi yang tidak hanya melihat aspek keamanan, tetapi juga   mempertimbangkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang berpengaruh pada keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, PEARL bukan hanya sebuah model pemberdayaan, tetapi juga sebuah   strategi yang komprehensif untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri.
  • Penerapan Teknologi dan Inovasi: PEARL menekankan  penggunaan teknologi dan inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, seperti melalui aplikasi digital untuk pelaporan kejahatan, platform komunikasi antara masyarakat dan polisi, serta analisis data untuk mengidentifikasi tren kriminalitas.

Penerapan Konsep PEARL sebagai Solusi Inovatif dalam Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis literatur, PEARL menawarkan pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya berfokus pada pencapaian tugas operasional, tetapi juga pada pengembangan kapasitas individu dan komunitas untuk menjadi lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan sosial. Menurut (Bass & Avolio, 1994), kepemimpinan transformasional yang menjadi dasar dari PEARL, memiliki potensi besar untuk menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat, terutama ketika dihadapkan dengan situasi yang penuh dengan ketidakpastian dan risiko (Setiawan, 2021).

Selain itu, penerapan PEARL dalam konteks Polri juga didukung oleh teori ketahanan (resilience), yang menekankan pentingnya kemampuan untuk bangkit kembali dari kondisi sulit atau traumatis (Luthans et al., 2007). Dalam implementasinya, Polri dapat menggunakan pendekatan ini untuk memperkuat hubungan dengan masyarakat, mendorong keterlibatan aktif mereka dalam menjaga keamanan, dan membangun kepercayaan yang lebih kuat antara masyarakat dan aparat penegak hukum. Hal ini sejalan dengan pandangan Howard dan Irving (2021) yang menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui kepemimpinan yang tangguh dapat menghasilkan komunitas yang lebih mandiri dan kolaboratif.

Untuk mendukung konsep PEARL (Police Empowerment and Resilience Leadership) secara efektif, beberapa saran inovasi dapat diimplementasikan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat, meningkatkan kapasitas Polri, serta memperkuat kolaborasi antara Polri dan komunitas. Berikut adalah beberapa saran inovasi yang dapat  digunakan:

Digital Community Engagement Platforms

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun