Pendidikan karakter memiliki peran penting dan strategis dalam membangun Indonesia ke depan menjadi lebih baik dan bermartabat. Pendidikan karakter bisa dimulai sejak bayi dan di dalam lingkungan keluarga, dilanjutkan di masa-masa awal anak-anak masuk sekolah atau bersosialisasi dengan lingkungan luar. Di berbagai negara maju yang memiliki kurikulum baik seperti Firlandia, Swiss, Jepang, dan beberapa negara maju lainnya, pendidikan karakter sudah diterapkan bagi para siswa. Merekasudah diperkenalkan tentang: kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, apresiasi, kedermawanan, empati, dan nilai-nilai karakter positif lainnya.Â
Indonesia harus menerapkan pendidikan karakter tersebut secara lebih komprehensif, positif, dan produktif. Pendidikan karakter sudah harus tertanam saat anak-anak masih berada di lingkungan rumah tangga di mana peran orangtua sangat penting. Sementara di sekolah, pendidikan karakter harus melibatkan aspek-aspek penting di dalamnya, seperti: kurikulum, keteladanan guru dan sivitas akademika sekolah, interaksi sosial di sekolah, dan lainnya.Â
Begitu juga di saat anak-anak berada di tempat umum: tempat ibadah, taman bermain, pasar, jalan raya, dan lainnya. Dengan demikian, anak-anak bukan hanya belajar tentang karakter berdasarkan teori dan ceramah semata, melainkan juga dilibatkan dalam praktik dan kehidupan nyata sehari-hari.
Setidaknya jika empat pilar utama di atas sudah terpenuhi, maka aspek-aspek lainnya akan terbentuk lebih mudah, seperti: penegakan hukum, reformasi struktural, manajemen kelembagaan yang modern dan profesional, dan lainnya.
Semoga ke depan, Indonesia mampu membangun generasi masa depan yang lebih baik, berdaya saing tinggi, berkarakter, dan bermartabat; sehingga cita-cita menjadi negara besar yang dihormati masyarakat dunia menjadi terwujud. Semoga...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H