Jika kita masih ragu terkait suatu berita atau informasi, maka ada banyak situs yang bisa cek kebenaran suatu informasi. Misalnya, situs kominfo dan Turn Back Hoax. Untuk berita internasional, bisa juga memantau dari PolitiFact.com atau Snopes.com. situs-situs tersebut bisa memeriksa apakah suatu berita tersebut hoax atau bukan.
Contoh kasus hoaks di Indonesia
Berita hoaks ini pernah viral pada tahun 2018. Berita ini masuk dalam peringkat pertama yang paling banyak dibicarakan oleh masyarakat. Hoaks yang disampaikan dalam berita adalah penganiayaan Ratna Sarumpaet. Berita ini menampilkan bukti sebuah foto yang memperlihatkan wajah Ratna Sarumpaet seperti memar dan bengkak. Berita hoaks ini pernah viral pada tahun 2018. Berita ini masuk dalam peringkat pertama yang paling banyak dibicarakan oleh masyarakat. Hoaks yang disampaikan dalam berita adalah penganiayaan Ratna Sarumpaet. Berita ini menampilkan bukti sebuah foto yang memperlihatkan wajah Ratna Sarumpaet seperti memar dan bengkak.
Awalnya hoaks ini disebarkan melalui Facebook yang diunggah pada 2 Oktober 2018. Setelah itu berita juga sempat tersebar dengan cepat di Twitter. Bahkan beberapa tokoh politik juga menanggapi dan membenarkan adanya penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet tanpa verifikasi kebenaran kasus tersebut.
Lalu, setelah mendapat banyak perhatian dari masyarakat, polisi menyelidiki berita yang beredar tersebut. Setelah diselidiki maka didapatkan hasil bahwa berita tersebut adalah hoaks. Wajah bengkak yang terjadi pada Ratna Sarumpaet merupakan efek dari operasi bukan sebuah penganiayaan.
Kesimpulan yang dapat kita ambil, dampak negatif dari berita hoax sangat merugikan banyak pihak. Dari kerusakan terhadap kepercayaan masyarakat terhadap media hingga resiko adanya manipulasi informasi. Oleh karena itu, melawan dan menyadarkan masyarakat akan bahaya berita palsu adalah langkah yang penting untuk melindungi integritas informasi dan meningkatkan kualitas hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H