Mohon tunggu...
Rizki Hakim
Rizki Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor

Nama saya Rizki Hakim, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, hobi saya adalah membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fake News : Tantangan Terbesar Komunikasi Massa di Zaman Modern

16 Januari 2025   19:39 Diperbarui: 17 Januari 2025   09:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fake News (Sumber: health.detik.com)

Dalam model hypodermic needle, audiens dianggap mudah terpengaruh karena mereka menerima pesan media tanpa banyak kritis terhadap pesan tersebut. Jika berita palsu disebarkan melalui saluran media yang luas, audiens yang pasif dapat mempercayainya sebagai kebenaran, tanpa menyaring informasi tersebut.

2. Manipulasi Publik

Media yang menyebarkan informasi palsu dapat memanfaatkan prinsip hypodermic needle untuk memanipulasi opini publik. Ini dapat digunakan untuk tujuan tertentu, seperti mempengaruhi pemilihan umum, mengubah persepsi sosial, atau menciptakan ketegangan dalam masyarakat.

3. Krisis Kepercayaan

Penyebaran berita palsu secara terus-menerus, terutama ketika didukung oleh media yang memiliki pengaruh besar, bisa menyebabkan krisis kepercayaan terhadap sumber informasi. Audiens yang awalnya pasif dan percaya pada media tertentu bisa mulai meragukan kebenaran semua informasi yang diterima, yang pada akhirnya merusak fungsi media sebagai alat komunikasi yang sah dan bermanfaat.

Bagaimana cara kita untuk mengenali dan mengatasi berita hoaks?

1. Cek narasumbernya

Kredibilitas suatu berita atau informasi yang kita terima harus berasal dari sumber yang terpercaya atau memang sudah pakar dibidangnya sehingga dapat di percaya dan bertanggungjawab. Jika narasumbernya saja tidak dapat di percaya maka informasi yang disampaikannya juga tidak dapat langsung kita terima tanpa melakukan cek kebenaran terlebih dahulu.

2. Hati-hati judul provokatif

Sudah menjadi ciri khas dari berita hoaks adalah memberi judul provokatif dan membawa unsur-unsur berbau isu sensitive atau bahkan SARA. Hoaks memang sengaja dibuat sepropokatif mungkin untuk membangkitkan sisi emosional penerimanya sehingga mudah terhasut isu bohong. Atau agar Masyarakat dapat terpengaruhi pandangannya atas suatu isu, dengan pandangan yang mereka inginkan.

3. Cek fakta berita ke situs berantas hoax

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun