MUQADDIMAH ILMU NAHWU
1. PENGERTIAN
1.1 Bahasa
Kalimat نحو dalam bahasa arab mencangkup atas beberapa makna :
a. الجهة (Arah) Seperti ucapan : ذهبت نحو فلان “Aku pergi menuju arah fulan”
b. الشبه dan المثال (Serupa dan Seperti) Sebagaimana ucapan :
محمد نحو علي Artinya “Muhammad itu serupa/seperti Ali”
1.2 Istilah
Kalimat نحو memiliki istilah yang diberikan oleh para ulama sebagai berikut :
العلم بالقواعد التي يعرف بها احكام اواخر الكلمة العربية في حال تركيبها : من الاعراب والبناء وما يتبع ذلك
“Ilmu dengan Kaidah – Kaidah yang dengannya dapat diketahui hukum – hukum akhir kalimat (kata) dalam bahasa arab pada keadaan susunan kata tersebut berupa I’rob (perubahan) dan Bina’ (Tetapnya satu keadaan) kata dan apa – apa yang menyertainya”
2. Pembahasan
Pembahasan dalam ilmu nahwu ialah kalimat al arabiyyah (Kata – Kata dalam Bahasa Arab ) dari sisi pembahasan yang berkaitan tentang keadaan yang telah disebutkan sebelumnya (I’rob dan bina’)
3. Hasil
Hasil yang diperoleh dalam mempelajari Ilmu Nahwu diantaranya Terjaganya lisan dari kesalahan pengucapan bahasa arab dan mampu memahami Al Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu A’laihi Wasallam dengan benar yang dimana keduanya (Al – Qur’an dan Hadits) merupakan sumber dan pokok – pokok daripada Syariat Islam.
4. Penisbahan
Ilmu nahwu ini dinisbahkan kepada ilmu daripada ilmu – ilmu bahasa arab. Diantara ilmu – ilmu bahasa arab lainnya adalah Shorof, Balaghan dan sebagainya.
5. Penyusun
Yang pertama kali menyusun atau memetakkan beberapa kaidah bahasa arab menjadi sebuah ilmu “nahwu” ialah Abu Al Aswad Ad Dauliy berdasarkan perintah khalifah Ali bin Abi Thalib Radiyyallahu Anhu.
6. Hukum mempelajarinya
Hukum mempelajarinya ialah Fardhu Kifayah dan apabila tidak ada satupun yang tidak mempelajarinya pada suatu wilayah maka hukumnya wajib sebagaimana pada sebagian ilmu syar’I yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H