Dilansir dari situs bnpb.go.id (22/04/2020) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 merilis jumlah relawan sebanyak 23.472 orang (medis dan non medis) terdaftar dalam relawan Covid-19.  Mereka menghibahkan diri untuk misi kemanusiaan!Â
Aksi kemanusiaan terus bergulir ditengah masyarakat. Sekelompok warga di Cimahi bergiliran memberikan makanan kepada tetangganya yang melakukan isolasi mandiri. Pembagian ayam secara gratis oleh peternak di madiun.Â
Ratusan influencer bergerak menghimpun bantuan berupa dana, sembako, dan APD. Masyarakat ikhlas berdonasi walaupun dimasa sulit.Â
Kejadian ini seakan menyadarkan kita bahwa semua manusia bersaudara. Jikapun tidak bersaudara dalam keimanan (ukhuwah islamiyah), maka kita bersaudara sesama manusia (ukhuwah basyariyah).
Hilangnya Sekat Antar Generasi
Sebelum Covid-19 mewabah, terdapat sekat yang memisahkan kemampuan tekhnologi generasi milenial dengan generasi tradisional.Â
Generasi zaman now (baca: milenial) tumbuh besar bersama kemajuan teknologi, sehingga diunggulkan untuk melakukan perubahan dan kemajuan sebaliknya harapan yang pupus disematkan kepada generasi zaman old karena dianggap tidak mampu menyesuaikan dengan kemajuan tekhnologi.
Namum kini, Wabah Covid-19 melenyapkan anggapan tersebut. Apapun generasinya, keadaan saat ini memaksa manusia untuk 'multi tasking' beralih dari aktivitas konvensional ke aktivitas digital atau virtual. Sehingga membuat derajat semua manusia sama dihadapan tekhnologi.
Menuntun Pola Hidup Sehat
Dengan adanya wabah Covid-19 umat manusia kembali disadarkan untuk menerapkan kembali pola hidup sehat dalam setiap aktivitas.Â
Kebiasaan untuk senantiasa mencuci tangan, peduli kebersihan lingkungan dan menjaga imunitas tubuh sebenarnya sedari dulu telah menjadi himbauan dari institusi kesehatan. Tapi sebagian besar kita abai akan hal itu.