Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prospek Peningkatan Kerjasama Bilateral Antara Indonesia dan India

27 Januari 2025   09:44 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hubungan Kerja Sama Bilateral Indonesia-India Selama Ini

Indonesia dan India memiliki hubungan bilateral yang kuat yang didasarkan pada sejarah, budaya, dan kepentingan ekonomi bersama. Hubungan ini semakin diperkuat sejak ditingkatkannya status hubungan menjadi Comprehensive Strategic Partnership pada tahun 2018.

Beberapa bidang utama dalam kerja sama Indonesia-India:

  1. Ekonomi dan Perdagangan

    • India adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia. Volume perdagangan bilateral pada 2023 mencapai lebih dari $38 miliar.
    • Indonesia mengekspor batu bara, minyak kelapa sawit, dan karet ke India, sementara India mengekspor minyak bumi, farmasi, dan produk teknologi ke Indonesia.
    • Kedua negara telah menandatangani berbagai perjanjian perdagangan untuk meningkatkan investasi dan kerja sama industri.

  2. Pertahanan dan Keamanan

    • India dan Indonesia memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas di Samudera Hindia dan kawasan Indo-Pasifik.
    • Kedua negara mengadakan latihan militer bersama seperti Samudra Shakti dan Garuda Shakti untuk memperkuat kerja sama angkatan laut dan darat.
    • Kesepakatan pertahanan termasuk produksi bersama alat militer dan transfer teknologi.

  3. Energi dan Infrastruktur

    • India memiliki investasi besar di sektor energi Indonesia, khususnya dalam batu bara dan minyak sawit.
    • Kedua negara menjajaki kerja sama dalam energi terbarukan, termasuk pengembangan biodiesel dan hidrogen hijau.
    • Infrastruktur maritim dan konektivitas melalui Pelabuhan Sabang dan Andaman & Nicobar juga sedang dikembangkan.

  4. Budaya dan Pendidikan

    • Keterikatan budaya yang kuat, seperti pengaruh Hindu-Buddha dan warisan sejarah, memperkuat hubungan sosial kedua negara.
    • Program pertukaran pelajar dan kerja sama akademik meningkat, dengan banyak mahasiswa Indonesia belajar di India dengan beasiswa, terutama di bidang teknologi dan kedokteran.

Prospek Peningkatan Kerja Sama di Masa Depan

  1. Aliansi dalam BRICS

    • Indonesia dan India sama-sama melihat BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa) sebagai platform untuk meningkatkan pengaruh global di luar dominasi Barat.
    • Jika Indonesia bergabung dengan BRICS, potensi kerja sama dalam perdagangan, infrastruktur, dan teknologi akan meningkat.
    • India dapat menjadi mitra strategis Indonesia dalam mendorong penguatan ekonomi Global South dalam BRICS.

  2. Diversifikasi Ekonomi dan Hilirisasi

    • Indonesia ingin mengurangi ketergantungan ekspor bahan mentah dan mendorong hilirisasi industri.
    • India, dengan kemajuan dalam manufaktur dan teknologi, dapat menjadi mitra strategis dalam membangun industri pengolahan berbasis nikel, CPO, dan batu bara di Indonesia.

  3. Kerja Sama Teknologi dan Digitalisasi

    • India adalah pusat teknologi dunia dengan keberhasilan dalam industri IT, AI, dan fintech.
    • Indonesia dapat belajar dari model India dalam pengembangan startup, digital payment, dan sistem e-government.
    • Kemungkinan kolaborasi dalam pengembangan satelit, AI, dan data security.

  4. Ketahanan Pangan dan Pertanian

    • Indonesia dan India sama-sama memiliki sektor pertanian yang besar.
    • Peluang kerja sama dalam riset agro-teknologi, smart farming, dan ketahanan pangan melalui diversifikasi produk pangan.

  5. Keamanan Maritim dan Indo-Pasifik

    • Dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, kerja sama maritim antara India dan Indonesia menjadi semakin penting.
    • India dapat membantu Indonesia dalam memperkuat armada maritimnya, termasuk pembangunan kapal patroli dan sistem radar canggih.

Hubungan bilateral Indonesia-India telah berkembang pesat dan masih memiliki banyak potensi ke depan. Jika Indonesia bergabung dengan BRICS, kerja sama di berbagai sektor dapat semakin meningkat, termasuk dalam perdagangan, teknologi, pertahanan, dan infrastruktur. Kedua negara memiliki peluang besar untuk menjadi mitra strategis dalam membangun keseimbangan baru di tatanan global.

Neraca Perdagangan Antara Indonesia dan India dan Jenis Komoditi 

Hubungan perdagangan antara Indonesia dan India telah berkembang pesat, dengan volume perdagangan bilateral mencapai $29,4 miliar pada tahun fiskal 2023-2024. 

Neraca Perdagangan:

Indonesia secara konsisten mencatat surplus dalam neraca perdagangannya dengan India. Ekspor utama Indonesia ke India meliputi batu bara, minyak kelapa sawit, produk kimia, besi dan baja, serta karet alam. Sebaliknya, India mengekspor produk seperti minyak bumi, produk farmasi, dan teknologi ke Indonesia.

Komoditas Utama dan Ketergantungan:

  1. Batu Bara:

    • Ekspor Indonesia ke India: India adalah salah satu importir terbesar batu bara Indonesia. Pada tahun 2020, Indonesia mengekspor sekitar 97,6 juta ton batu bara ke India dengan nilai $3,4 miliar. 
    • Ketergantungan: India sangat bergantung pada impor batu bara Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energinya, terutama untuk pembangkit listrik.

  2. Minyak Kelapa Sawit (CPO):

    • Ekspor Indonesia ke India: Indonesia adalah pemasok utama CPO bagi India. Pada tahun 2020, ekspor CPO Indonesia ke India mencapai 4,56 juta ton dengan nilai $2,98 miliar. 
    • Ketergantungan: India mengimpor sekitar 60% kebutuhan minyak sawitnya dari Indonesia, menjadikannya komoditas penting dalam hubungan perdagangan kedua negara.

  3. Produk Kimia:

    • Ekspor Indonesia ke India: Pada tahun 2020, Indonesia mengekspor produk kimia ke India senilai $335,19 juta, menjadikannya salah satu pasar utama untuk produk kimia Indonesia. 
    • Ketergantungan: Industri India menggunakan produk kimia dari Indonesia untuk berbagai aplikasi manufaktur dan industri.

  4. Besi dan Baja:

    • Ekspor Indonesia ke India: Ekspor besi dan baja Indonesia ke India mencapai $312,76 juta pada tahun 2020. 
    • Ketergantungan: Sektor konstruksi dan manufaktur India memanfaatkan besi dan baja dari Indonesia untuk berbagai proyek infrastruktur dan produksi.

  5. Karet Alam:

    • Ekspor Indonesia ke India: Indonesia mengekspor karet alam ke India untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif dan manufaktur.
    • Ketergantungan: Industri otomotif India sangat bergantung pada karet alam Indonesia untuk produksi ban dan komponen lainnya.

Hubungan perdagangan antara Indonesia dan India ditandai dengan saling ketergantungan pada berbagai komoditas utama. Indonesia memainkan peran penting sebagai pemasok utama batu bara dan minyak kelapa sawit bagi India, sementara India menjadi pasar penting bagi produk-produk ekspor Indonesia lainnya. Kerja sama yang erat ini memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi kedua negara dan diharapkan terus berkembang di masa depan.

Peluang Pasar antara Indonesia dan India Berdasarkan Jumlah Penduduk

India dan Indonesia adalah dua negara dengan populasi terbesar di dunia. India memiliki lebih dari 1,4 miliar penduduk, sementara Indonesia sekitar 280 juta penduduk. Jumlah penduduk yang besar menciptakan peluang pasar yang luas bagi berbagai komoditas perdagangan dari masing-masing negara.

1. Peluang Pasar India bagi Produk Indonesia

  1. Minyak Kelapa Sawit (CPO) dan Produk Turunannya

    • India adalah importir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dan 60% kebutuhan minyak nabati India dipenuhi dari impor, terutama dari Indonesia.
    • Dengan meningkatnya konsumsi makanan olahan dan industri makanan di India, permintaan terhadap minyak kelapa sawit terus meningkat.
    • Peluang: Diversifikasi produk turunan sawit, seperti margarin, biodiesel, dan kosmetik berbasis sawit.

  2. Batu Bara dan Energi

    • India memiliki ketergantungan besar pada batu bara untuk pembangkit listriknya. Indonesia adalah salah satu pemasok utama batu bara ke India.
    • Dengan pertumbuhan industri dan urbanisasi India, kebutuhan listrik terus meningkat.
    • Peluang: Kerja sama dalam energi terbarukan dan gasifikasi batu bara sebagai sumber energi bersih.

  3. Karet Alam dan Produk Karet

    • India memiliki industri otomotif yang sangat besar, dengan produsen seperti Tata, Mahindra, dan Bajaj.
    • Karet alam Indonesia menjadi bahan baku utama untuk produksi ban dan komponen otomotif lainnya.
    • Peluang: Ekspor produk karet olahan, seperti ban kendaraan, sarung tangan medis, dan sol sepatu.

  4. Perikanan dan Produk Kelautan

    • Konsumsi ikan di India meningkat karena kesadaran akan manfaat kesehatan protein laut.
    • Indonesia memiliki potensi besar sebagai eksportir ikan, udang, dan hasil laut lainnya.
    • Peluang: Ekspor ikan beku, seafood olahan, dan produk turunan seperti minyak ikan.

  5. Produk Kayu dan Furnitur

    • Pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi di India meningkatkan permintaan furnitur dan bahan bangunan dari kayu.
    • Kayu dan rotan dari Indonesia dapat mengisi kebutuhan ini.
    • Peluang: Ekspor furnitur berkualitas tinggi dan produk kayu olahan.

2. Peluang Pasar Indonesia bagi Produk India

  1. Produk Farmasi dan Obat-obatan

    • India adalah salah satu produsen farmasi terbesar di dunia, dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Eropa atau Amerika.
    • Indonesia memiliki pasar farmasi yang besar dan terus berkembang.
    • Peluang: Peningkatan impor obat generik, kerja sama dalam produksi farmasi lokal, dan distribusi vaksin murah.

  2. Bahan Baku Tekstil dan Pakaian Jadi

    • India adalah produsen kapas dan tekstil terbesar di dunia.
    • Industri tekstil dan pakaian jadi Indonesia berkembang pesat untuk ekspor maupun pasar domestik.
    • Peluang: Kolaborasi dalam industri tekstil, impor bahan baku tekstil berkualitas tinggi dari India.

  3. Gandum dan Produk Turunannya

    • Indonesia mengimpor banyak gandum karena produksi domestiknya rendah.
    • India adalah produsen gandum terbesar kedua di dunia.
    • Peluang: Ekspor tepung gandum, roti, dan produk olahan berbasis gandum ke Indonesia.

  4. Produk Teknologi dan IT

    • India memiliki keunggulan dalam industri IT dan teknologi digital.
    • Indonesia sedang berkembang dalam digitalisasi ekonomi dan startup teknologi.
    • Peluang: Kolaborasi dalam pengembangan software, fintech, dan kecerdasan buatan (AI).

  5. Produk Otomotif dan Suku Cadang

    • Indonesia memiliki pasar kendaraan yang besar, terutama sepeda motor dan mobil.
    • India adalah produsen otomotif besar dengan merek-merek yang sukses di Indonesia seperti Bajaj, Tata Motors, dan Mahindra.
    • Peluang: Ekspor kendaraan listrik murah dan suku cadang otomotif.

Dengan jumlah penduduk yang besar, India dan Indonesia memiliki pasar yang saling melengkapi. India dapat menjadi pasar utama untuk CPO, batu bara, perikanan, dan kayu dari Indonesia, sedangkan Indonesia bisa menjadi pasar besar untuk farmasi, gandum, tekstil, dan teknologi dari India.

Kerja sama ini bisa diperkuat dengan investasi bersama, insentif perdagangan, dan pengurangan hambatan tarif agar potensi perdagangan bisa lebih maksimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun