Selain Kitab Al-Hikam karya Imam Ibn Ata'illah al-Iskandari, ada beberapa kitab tasawuf lainnya yang juga membahas tentang ikhlas secara mendalam. Berikut beberapa kitab yang terkenal dan sering dirujuk dalam pembahasan tentang ikhlas:
1. Ihya' Ulum al-Din -- Imam Al-Ghazali
Ikhlas adalah melepaskan hati dari segala sesuatu selain Allah dalam ibadah.
Penjelasan:
Kitab Ihya' Ulum al-Din adalah salah satu kitab tasawuf paling terkenal. Dalam kitab ini, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ikhlas adalah inti dari setiap ibadah, dan tanpa ikhlas, amal ibadah akan kehilangan nilainya. Ia juga membahas bahaya riya', yaitu beramal untuk mendapatkan pengakuan manusia.
Cara Melatih Ikhlas menurut Imam Al-Ghazali:
Menyembunyikan amal baik sebanyak mungkin agar tidak terkontaminasi dengan niat buruk.
Memperbanyak doa agar hati selalu dijaga dari riya'.
Mengingat bahwa hanya Allah yang memberikan pahala, bukan manusia.
Mengosongkan hati dari keinginan dunia saat beribadah.
2. Risalah Qushairiyah -- Imam Al-Qusyairi
Ikhlas adalah perbuatan hati yang tidak terlihat, hanya Allah yang mengetahui hakikatnya.
Penjelasan:
Kitab ini merupakan salah satu karya tasawuf klasik yang sering dikaji. Imam Al-Qusyairi menjelaskan bahwa ikhlas adalah rahasia antara seorang hamba dan Allah, tidak bisa dinilai oleh manusia. Jika seseorang masih mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, berarti keikhlasannya belum sempurna.
Cara Melatih Ikhlas menurut Imam Al-Qusyairi:
Jangan terlalu senang dengan pujian atau kecewa dengan celaan.
Jangan merasa diri lebih baik dari orang lain karena amal ibadah.
Fokus pada hubungan dengan Allah, bukan pada pandangan manusia.
3. Al-Risalah al-Mustarsyidin -- Imam Al-Muhasibi
Ikhlas adalah melakukan amal tanpa ada sedikit pun keinginan untuk dilihat atau dipuji.
Penjelasan:
Imam Al-Muhasibi dalam kitab Al-Risalah al-Mustarsyidin membahas tentang cara menjaga hati agar tetap lurus dalam beramal. Ia menjelaskan bahwa ikhlas bukan hanya dalam ibadah formal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam pekerjaan, pergaulan, dan amal sosial.
Cara Melatih Ikhlas menurut Imam Al-Muhasibi:
Latih diri untuk tidak terlalu peduli dengan pujian manusia.
Biasakan untuk mengoreksi niat sebelum, saat, dan setelah beramal.
Sadari bahwa Allah lebih mengetahui isi hati dibanding manusia.
4. Minhajul Abidin -- Imam Al-Ghazali
Amal yang sedikit dengan keikhlasan lebih baik daripada amal besar dengan riya'.
Penjelasan:
Dalam kitab ini, Imam Al-Ghazali mengajarkan bahwa keikhlasan adalah kunci diterimanya amal ibadah. Amal yang besar bisa menjadi sia-sia jika tidak didasari ikhlas, sedangkan amal yang kecil bisa bernilai besar jika dilakukan dengan ikhlas.
Cara Melatih Ikhlas menurut Minhajul Abidin:
Membiasakan diri untuk beramal tanpa diketahui orang lain.
Menghindari ketergantungan pada sanjungan atau penghargaan manusia.
Merenungkan bahwa kehidupan dunia fana, sehingga hanya amal yang diterima Allah yang bernilai.
5. Madarij as-Salikin -- Ibn Qayyim al-Jawziyah
Ikhlas adalah ketika hati hanya terpaut kepada Allah dan tidak kepada dunia.
Penjelasan:
Ibn Qayyim dalam kitab ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan perjalanan spiritual seorang hamba menuju Allah. Salah satu tahapannya adalah ikhlas, di mana seseorang harus benar-benar membersihkan hatinya dari segala tujuan selain Allah.
Cara Melatih Ikhlas menurut Ibn Qayyim:
Meningkatkan kesadaran bahwa Allah selalu melihat hati dan niat kita.
Melakukan ibadah tanpa berharap balasan duniawi.
Mengutamakan keikhlasan dibanding jumlah atau bentuk ibadah.
Kesimpulan
Selain Kitab Al-Hikam, banyak kitab tasawuf lain yang membahas tentang ikhlas, di antaranya:
1 Ihya' Ulum al-Din -- Imam Al-Ghazali
2 Risalah Qushairiyah -- Imam Al-Qusyairi
3 Al-Risalah al-Mustarsyidin -- Imam Al-Muhasibi
4 Minhajul Abidin -- Imam Al-Ghazali
5 Madarij as-Salikin -- Ibn Qayyim al-Jawziyah
Semua kitab ini mengajarkan bahwa ikhlas adalah inti dari ibadah, dan tanpa ikhlas, amal bisa menjadi sia-sia. Cara melatih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal baik, tidak berharap pujian manusia, dan selalu memperbaiki niat sebelum, saat, dan setelah beramal.
Wallahu a'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI