Mohon tunggu...
Dian Kusumanto
Dian Kusumanto Mohon Tunggu... Insinyur - Warga Perbatasan

Berbagi Inspirasi dari Batas Negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kitab Tasawuf Selain Al-Hikam, Yang Menjadi Rujukan Pembahasan Tentang Ikhlas

26 Januari 2025   11:11 Diperbarui: 26 Januari 2025   11:11 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain Kitab Al-Hikam karya Imam Ibn Ata'illah al-Iskandari, ada beberapa kitab tasawuf lainnya yang juga membahas tentang ikhlas secara mendalam. Berikut beberapa kitab yang terkenal dan sering dirujuk dalam pembahasan tentang ikhlas:

1. Ihya' Ulum al-Din -- Imam Al-Ghazali

Ikhlas adalah melepaskan hati dari segala sesuatu selain Allah dalam ibadah.

Penjelasan:
Kitab Ihya' Ulum al-Din adalah salah satu kitab tasawuf paling terkenal. Dalam kitab ini, Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa ikhlas adalah inti dari setiap ibadah, dan tanpa ikhlas, amal ibadah akan kehilangan nilainya. Ia juga membahas bahaya riya', yaitu beramal untuk mendapatkan pengakuan manusia.

Cara Melatih Ikhlas menurut Imam Al-Ghazali:
Menyembunyikan amal baik sebanyak mungkin agar tidak terkontaminasi dengan niat buruk.
Memperbanyak doa agar hati selalu dijaga dari riya'.
Mengingat bahwa hanya Allah yang memberikan pahala, bukan manusia.
Mengosongkan hati dari keinginan dunia saat beribadah.

2. Risalah Qushairiyah -- Imam Al-Qusyairi

Ikhlas adalah perbuatan hati yang tidak terlihat, hanya Allah yang mengetahui hakikatnya.

Penjelasan:
Kitab ini merupakan salah satu karya tasawuf klasik yang sering dikaji. Imam Al-Qusyairi menjelaskan bahwa ikhlas adalah rahasia antara seorang hamba dan Allah, tidak bisa dinilai oleh manusia. Jika seseorang masih mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, berarti keikhlasannya belum sempurna.

Cara Melatih Ikhlas menurut Imam Al-Qusyairi:
Jangan terlalu senang dengan pujian atau kecewa dengan celaan.
Jangan merasa diri lebih baik dari orang lain karena amal ibadah.
Fokus pada hubungan dengan Allah, bukan pada pandangan manusia.

3. Al-Risalah al-Mustarsyidin -- Imam Al-Muhasibi

Ikhlas adalah melakukan amal tanpa ada sedikit pun keinginan untuk dilihat atau dipuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun