Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Setiap Tulisan akan Abadi di Kepala Pembaca, Menulislah!

4 Juli 2023   20:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   06:08 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Justeru karena menulis merupakan dasar dari tindakan dari pengetahuan dan ilmu yang dia dapat sehingga mendorongnya untuk menyampaikan kepada orang lain, meskipun itu hanya dalam bentuk kata - kata pendek, puisi, cerpen atau jenis tulisan lainnya. 

Jadi, hingga saat ini di media sosial masih dikerumuni tulisan pendek atau sejumlah kata bergambar yang berseliweran, itu tandanya semua orang punya kemampuan untuk menulis. Sekali lagi saya tegaskan bahwa menulis itu kebebasan.

Dengan kata lain, saya tidak sependapat jika mengatakan bahwa menulis merupakan bakat. Bagi saya, keterampilan dasar setiap manusia yang belajar adalah mampu menulis dan membaca. Berarti substansinya menulis adalah kemampuan memberikan manfaat kepada pembaca tanpa harus diasah seperti bakat untuk merebut prestasi dan atau melegalkannya dalam bentuk buku cetak dan sebagainya.

Saya pikir menulis ini merupakan bagian dari komunikasi setiap manusia yang berkesempatan untuk belajar, sama halnya seperti membaca. 

Artinya, seseorang bisa menulis dengan baik dan benar kaidah-kaidah nya seharusnya dia melewati tahapan bersekolah untuk dapat mentransformasi ide dan gagasan tersebut. Menulis sama halnya dengan menggambar, siklus orang-orang berbagi informasi dengan mengharapkan manfaat dari tujuan tertentu.

Menulis, hemat saya adalah tranformasi gagasan dan ide-ide. Menggambar pun demikian, tujuannya menyampaikan sebuah gagasan kepada orang lain yang dia dapat dengan berbagai cara. 

Barangkali, orang-orang memikirkan bahwa menulis memiliki definisi yang kuat, sehingga menjadi penulis harus melewati berbagai syarat tertentu. Padahal, saya melihat semua tulisan pada umumnya dan maknanya yang terkandung adalah sebuah tujuan untuk menyampaikan sejumlah manfaat dari ide-ide dan gagasan yang dia miliki kepada pihak yang membutuhkan (Pembaca).

Pada prinsipnya, tidak ada lagi perbedaan antara penulis legal dan ilegal jika pikirannya yang kita pakai adalah seperti demikian saya sebutkan di atas.

Artinya, sepintar dan sebisa apa pun kemampuan kamu menulis sesuatu jika itu tidak dibutuhkan oleh pembaca, tidak dibutuhkan oleh orang-orang, maka sejauh itu pula tidak terkandung asas manfaat di dalam setiap tulisanmu, kira-kita demikian logikanya. 

Secara tidak langsung, setiap kita yang menulis pasti tidak sadar bergulat dengan rincian ide dan gagasan yang kita konsumsi dari berbagai media informasi. Selanjutnya, penulis merumuskan dan meneruskan nilai-nilai sebagaimana prinsip hidup sebagai manusia pada umumnya kepada pembaca melalui tulisan mereka.

Kita harus melihat banyak sisi ketika menulis, baik asas manfaatnya dan juga tujuannya. Jika pun itu diabaikan, sama saja dengan kita menulis hanya sebagai pengingat atau lonceng yang berdering untuk mengingatkan keseharian kita di rumah. Benar, kalau semua orang yang menulis akan objektif,bahkan juga bisa subjektif dalam melihat arus informasi yang melintasi di hadapannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun