Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Setiap Tulisan akan Abadi di Kepala Pembaca, Menulislah!

4 Juli 2023   20:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   06:08 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi menulis. (Foto : Penerbitbukuanak.id)
Ilustrasi menulis. (Foto : Penerbitbukuanak.id)

Tulisan dalam perspektif dunia literasi terdapat banyak genre, tergantung siapa yang membacanya. Pembaca akan menyesuaikan dengan kesukaan atau hobi dia dalam mencari informasi dari setiap tulisan yang dia baca. 

Kita kembali lagi dengan ihwal menulis. Menulis, jika kita mengacu pada pemikirannya Hargrove, menulis itu merupakan sebuah penggambaran, sebuah pikiran dan gagasan yang dituangkan oleh seseorang.

Sedikit berbeda dengan Hargrove, Dalam Terampil Mengarang (2002) The Liang Gie mengemukakan bahwa menulis itu awalnya dimulai dengan huruf, angka dan seterusnya menggunakan tanda bahasa yang dituangkan dalam sebuah media tulisan. 

Dari dua pendapat ini, bisa kita simpulkan bahwa menulis merupakan sebuah aktivitas seseorang dalam mendistribusikan argumennya menjadi tulisan dalam sebuah media. 

Terkait argumentasi ini, saya mengutip pemikiran Atmazaki  dalam Kiat-Kiat Mengarang dan Menyunting (2009) menyebutkan bahwa argumentasi adalah kemampuan berbahasa dengan tepat untuk menyampaikan sebuah informasi kepada pendengar atau pembaca.

Narasi-narasi sebuah tulisan yang deskriptif tidak terlepas dari gagasan dan ide-ide yang yang disampaikan si penulis dengan diksi yang sederhana, dengan sendirinya membuat pembaca dapat menerima inti dari pesan yang penulis sampaikan. 

Saya teringat dengan sebuah note di feed media sosial yang sangat besar memiliki pesan positif untuk siapa saja yang hendak menulis. Bunyinya seperti ini " Menulis itu sederhana dan simpel, sesimpel kita ngomong setiap hari".

Menurut saya, pesan dalam feed media sosial dalam bentuk gambar quotes ini memiliki makna yang luar biasa dalam. Saya sangat yakin, bahwa quotes demikian pasti dihasilkan dari seorang penulis andal, sebab sangat syarat makna. Meskipun bagi saya, menjadi seorang penulis tidak sesusah perspektif orang umum. 

Penulis tidak harus melegalkan tulisannya dalam sebuah buku, jika orang yang menulisnya punya pandangan yang berbeda. Banyak orang hanya melihat bahwa identitas seorang penulis akan dapat dilegalkan jika dia sudah menerbitkan sebuah buku, atau bahkan banyak buku di media percetakan manapun di Negeri ini.

Keliru, hal semacam ini jika dilihat lebih jauh memiliki perspektif yang sedikit keliru, sebab tidak semua orang memiliki ide dan gagasan yang sama untuk disumbangkan kepada setiap pembaca yang mau menerima gagasannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun