Manusia memiliki status sebagai mahluk sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Dengan berkomunikasi, membuktikan bahwa manusia pada umumnya saling membutuhkan antara satu dan yang lainnya.
Bukan hanya saling berkomunikasi, manusia juga menjalin hubungan sesama sehingga ada keterikatan. Dari sisi inilah, sebagai manusia sosial, kita tidak dapat menghindari kontak sebagai mahluk sosial.
Maka, komunikasi menjadi akomodasi penting baik verbal dan nonverbal untuk memenuhi komunikasi sosial dia bermasyarakat.
Di antara kita, mungkin masih sebatas mengetahui bahwa komunikasi adalah menyampaikan pesan, dari satu pihak ke pihak lain. Ada juga, yang mendefinisikan komunikasi sebagai media untuk melihat sejauh mana kesan yang dia dapat ketika berbicara pada seseorang dll.
Padahal, dalam arti yang luas, komunikasi itu merupakan suatu kegiatan penyampaian atau penerimaan suatu informasi dari beberapa pihak berdasarkan suatu waktu tertentu.
Informasi yang disampaikan atau diterima bisa berupa suatu wujud tertentu, bisa sebagai sandi, kode-kode atau bentuk lainnya.
Sebagai seorang komunikator, dia menyampaikan informasi kepada tujuan (seseorang) yang akan menerima segenap informasi yang dia sampaikan.
Sebaliknya, sebagai penerima pesan (orang yang menerima informasi) mengharapkan sesuatu yang dia dapat melalui pemberi informasi itu akan bermanfaat buat dirinya, atau sebaliknya.
Jadi, komunikasi merupakan hal penting yang harus di ketahui teknik-tekniknya oleh kita sebagai komunikator. Bentuk komunikasi lain adalah bentuk sebuah gagasan, atau ide-ide penting untuk sebuah tujuan tertentu.
Masyarakat modern pada umumnya menggunakan komunikasi dalam banyak bentuk, satu diantaranya adalah komunikasi verbal. Jenis komunikasi ini pun sangat mudah diterima, dimengerti oleh kedua pihak yang melakukan suatu komunikasi.
Di sisi lain, sebagian orang melakukan komunikasi nonverbal. Biasanya, komunikasi nonverbal sering digunakan kedua pihak jika informasi tersebut bersifat sedikit rahasia.
Dalam suatu ruang lingkup tertentu, orang bisa menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal dalam waktu bersamaan. Tujuannya tetap sama, menyampaikan informasi.
Bagus tidaknya komunikasi, berkualitas tidaknya sebuah pesan, tergantung sejauh mana kita menguasai cara berkomunikasi yang baik. Selain itu, komunikasi erat hubungannya dengan sikap dan perasaan kita sebagai mahluk sosial.
Eratnya komunikasi dengan sikap dan perasaan antara kedua pihak yang melakukan komunikasi, membuat suatu pesan yang disampaikan atau diterima kedua pihak menjadi sangat efektif.
Artinya, kedua belah pihak ini mampu menerjemahkan sebuah informasi dengan efektif menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal tersebut.
Hemat saya, dalam berkomunikasi. Kita harus mengetahui beberapa komponen utama untuk kebutuhan berkomunikasi. Sukses atau tidaknya komunikasi tidak terlepas dari beberapa komponen ini.
Pertama: siapa orang yang mau mengirimkan pesan untuk kamu. Orang yang mengirim pesan biasanya disebut komunikator.
Sebelum komunikator menyampaikan pesan pada pihak kedua atau biasanya orang menyebut penerima pesan (komunikan), mereka berdua harus bersepakat dulu menggunakan media apa untuk melakukan komunikasi.
Media komunikasi sangat banyak, ada email, chatting di medsos, surat kabar atau bentuk media lainnya.
Kedua: kedua belah pihak yang mau melakukan komunikasi menentukan waktu yang tepat untuk kapan komunikasi itu mereka lakukan.
Ketiga: respon kedua pihak yang melakukan komunikasi. Tiga komponen inti ini harus dikuasai sebelum melakukan suatu komunikasi, agar tujuan komunikasi kita bisa tercapai.
Kita semua mungkin sudah pernah mendengar atau bahkan melakukan cara komunikasi terutama ketika seseorang menyampaikan informasi, yang kita lakukan adalah mendengar. Setelah proses itu kita lakukan, tentunya kita akan menanggapi.
Proses mendengar dan menanggapi merupakan cara manusia merespon sesuatu pesan, baik itu verbal dan nonverbal. Biasanya, kebanyakan orang dalam sebuah komunikasi, mereka memposisikan diri sebagai pendengar.
Dalam hal menanggapi, di ruang tertentu atau forum, orang-orang menanggapi dengan menawarkan ide dan gagasan sebagai jawaban ataupun sebagai bandingan untuk meluruskan serta membenarkan informasi yang dia dapat.
Di sisi lain, komunikasi bisa terhenti atau menjadi tidak efektif ketika lawan bicara tidak lagi focus dengan apa yang si pembawa pesan sampaikan, atau bahkan bahasa trendnya berkhayal dengan hal lain sehingga lupa inti dari informasi yang disampaikan oleh kita.
Beberapa kasus dalam komunikasi yang paling sering ditemukan adalah memotong atau menghentikan pembicaraan seseorang ketika sedang menyampaikan sebuah pesan.
Simpul terjadinya komunikasi yang tidak efektif adalah ketika orang yang menyampaikan pesan kepada kita merasa kesal, merasa dirinya tidak dihargai oleh kita, begitu pun sebaliknya.
Jadi, dua hal utama yang membuat suatu komunikasi menjadi sangat efektif adalah mendengar dan memberikan tanggapan di waktu yang tepat. Selain kedua hal itu, bagian penting yang lainnya dari komunikasi adalah gestur tubuh.
Gestur tubuh termasuk dalam komunikasi nonverbal, dan paling sering digunakan saat menyampaikan suatu informasi yang dianggap sangat rahasia.Â
Dalam bahasa komunikasi menggunakan gestur tubuh, seorang komunikator dan lawan bicaranya mengkolaborasikan gerak tubuh dengan perasaan kedua pihak tersebut.
Kasusnya sangat sederhana, ketika terjadi sebuah komunikasi yang kita lakukan dengan orang baru, biasanya orang baru sebagai lawan bicara tidak melakukan kontak mata dengan kita.
Efek dari kurangnya kontak mata antara lawan bicara membuat komunikasi tidak lagi efektif. Begitu juga dengan gerakan tubuh lainnya, seperti gerakan kaki, melipat tangan atau duduk pada posisi yang tidak tepat berhadapan dengan pemberi informasi.
Orang yang menerima pesan disebut komunikan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Antara komunikator dan komunikan harus mampu membaca serta menganalisis bahasa tubuh masing-masih, agar pesan yang mereka terima atau sampaikan bisa efektif.
Di keseharian kita, terkadang kita memanfaatkan waktu luang untuk melakukan pertemuan ulang ketika tidak ada solusi untuk menyelesaikan suatu pesan di hari yang sama.
Solusi lain untuk membuat setiap komunikasi antara (komunikator dan komunikan) menjadi efektif adalah saling menghargai dan tidak saling memaksa. Sebab pesan komunikasi biasanya merupakan gagasan-gagasan, ide, atau kritikan dll dll dll.
Dalam sebuah komunikasi, kita tidak bisa memaksakan lawan bicara untuk memahami dalam waktu secepatnya, apalagi lawan bicara kita adalah orang asing yang pertama kali kita jumpai.
Melihat beberapa teknik dalam berbagai literatur, komunikasi memiliki cara-caranya, memiliki tekniknya sebagai sebuah prinsip dasar dan tujuan dari komunikasi itu sendiri.
Teknik komunikasi di tinggkat pertama adalah motivasi. Gaya bahasa motivasi yang digunakan dalam berkomunikasi telah terbukti sangat besar perannya dalam suksesnya komunikasi.
Motivasi menjadi teknik komunikasi tinggkat pertama karena sifatnya memberikan dorongan positif pada lawan bicara. Memberikan penghargaan serta rasa hormat sebelum memulai lebih jauh tentang isi dari pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut.
Di tingkat kedua, hemat saya. Tingkat teknik komunikasi kedua diisi oleh cara berbicara yang efektif atau jelas. Menyampaikan isi informasi secara sistematis diuraikan satu persatu, tidak berbelit-belit.
Biasanya, teknik ini sering digunakan oleh orang atau si penyampai pesan di organisasi struktural. Misalkan bos dengan anak buahnya, atasan dengan bawahannya, atau pemimpin dengan prajuritnya.
Artinya, teknik komunikasi kedua ini tidak membutuhkan pembicaraan panjang, tidak terlalu singkat, tetapi sarat makna. Hal tersebut, bertujuan agar kita sebagai penyampai informasi atau pesan dapat menyesuaikan tingkat kejenuhan lawan bicara .
Teknik ketiga dari komunikasi ini adalah kualitas bahasa. Dalam komunikasi, bahasa yang berkualitas sepadan dengan gerakan tubuh untuk menyakinkan lawan bicara atas apa yang kita sampaikan.
Dalam kasus sederhana, biasanya yang terjadi adalah bahasan yang terlalu membias dan tidak berbobot, atau melebar pada bahasan lain. Hal ini membuat lawan bicara menganggap penyampai pesan bukan orang berkualitas dalam berpikir atau bertindak.
Efek yang sering kita temukan adalah komunikasi tidak lagi efektif, dan membuat lawan bicara kehilangan focus.Â
Dalam komunikasi yang tidak efektif, yang kita temukan hanyalah kegagalan ketika kita tidak mampu menggapai indera si penerima pesan dengan gaya bahasa atau teknik yang kita punya.
Mengakhiri tulisan pendek ini, saya menyimpulkan bahwa efektif atau tidaknya suatu komunikasi tergantung sejauh mana kita menguasai prinsip dan komponen serta teknik-teknik berkomunikasi.
Seorang komunikator berkelaspun akan kalah, ketika lawan bicara sudah mulai menutup kupingnya, sudah kehilangan focus dan bahkan menganggap remeh posisi komunikasi baik verbal dan nonverbal dari orang yang mau menyampaikan pesan.
Semoga, sedikit hal tentang komunikasi ini dapat bermanfaat buat pembaca sekalian. Maaf, untuk tulisan kali ini, masih jauh dari ukuran tulisan berkualitas seperti tulisan para penulis senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H