Mohon tunggu...
Hairil Suriname
Hairil Suriname Mohon Tunggu... Lainnya - Institut Tinta Manuru

Bukan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Logika Keberpihakan (Pentingnya Kepedulian) di Era Modern

10 Februari 2023   19:19 Diperbarui: 14 Februari 2023   09:00 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya sebagai ilustrasi: Seorang memberi sedekah (sumber:DAILYMAIL.COM via kompas.com)

Melibatkan diri dengan rasa kepedulian bukan hanya kepada person, melainkan juga kepada berbagai persoalan di lingkungan kita. 

Respect terhadap kondisi sekitar bukan hal baru sebagai sebuah pengetahuan yang harus kita belajar. Sebab, kepedulian adalah rasa yang tertanam dalam setiap diri manusia.

KBBI menjelaskan kepedulian merupakan partisipasi keikutsertaan kita terhadap sesuatu masalah atau suatu lingkungan. 

Pada prinsipnya, kepedulian merupakan rasa perhatian terhadap sesuatu yang terjadi pada seorang secara individu atau sesuatu yang terjadi di lingkungan sosial.

Kita tidak dapat mengukur sejauh mana makna dari kepedulian ini, banyak pendapat dalam berbagai artikel dengan perbedaan pandangan yang sejatinya menerjemahkan kepedulian sebagai sebuah tindakan positif, yang jika dilakukan maka itu merupakan kebaikan bersama, tentunya.

Menurut pandangan saya, kepedulian adalah penghubung rasa sosial antara manusia yang satu dengan manusia lainnya, atau lingkungan yang satu dengan lingkungan lainnya. Terlepas dari berbagai persepsi tentang makna secara substansial dari kepedulian.

Dalam Resonant Leadership, Kepedulian menurut Boyatzis dan Mckee merupakan wujud nyata dari empati dan perhatian. Maksudnya, empati dan perhatian mendorong kita secara pribadi menjadi manusia yang terbuka dan peka terhadap keadaan sosial kemasyarakatan.

Saya melihat lebih jauh dari pandangan Boyatzis dan Mckee tentang kepedulian ini merupakan rujukan pada ilmu sosial dengan kajian yang mendalam, mengkaji hubungan antar sesama manusia dan lingkungannya, manusia dan manusia sebagai mahluk sosial dalam perspektif interaksi sosial.

Berkembangnya ilmu pengetahuan, ternyata sejauh ini tidak membatasi kecerdasan orang untuk menjadi tetap bodoh, tetap pintar, makin cerdas dan atau acuh terhadap keadaan sekitarnya. 

Sehingga, secara tidak langsung, sebagai manusia yang tidak memiliki rasa kepedulian di tengah perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebuah kesengajaan.

Peran besar manusia sebagai mahluk sosial sebenarnya mampu di tempatkan sebuah pemahaman yang tajam dalam landasan ilmu sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun