Siswa didorong untuk menjelajahi dunia dengan cara yang memungkinkan mereka untuk menemukan pola dan hubungan-hubungan yang ada di alam. Ini berarti memberi mereka peluang untuk melakukan eksplorasi sendiri, menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan, dan menggunakan penalaran logis untuk memahami fenomena.
4.Penggunaan Metode Empiris
Pendidik yang mengadopsi perspektif realisme cenderung menggunakan metode-metode empiris untuk membantu siswa memahami realitas. Ini termasuk pengamatan langsung, percobaan, studi kasus, dan penggunaan data empiris lainnya untuk memvalidasi pengetahuan.
Kesimpulan
Aliran realisme dalam filsafat pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk praktik pendidikan modern. Dengan menekankan objektivitas pengetahuan, keberadaan realitas independen, dan pengembangan keterampilan analitis, realisme membantu mempersiapkan siswa untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia secara lebih efektif. Meskipun realisme bukanlah satu-satunya pendekatan dalam filsafat pendidikan, kontribusinya yang kuat terhadap pengembangan pengetahuan dan pemahaman objektif tetap relevan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh dunia
Saran
 Institusi pendidikan harus mempertimbangkan untuk mengembangkan kurikulum yang menekankan pembelajaran berbasis fakta dan konsep objektif. Hal ini dapat dicapai dengan menyusun silabus yang memasukkan materi pelajaran yang didasarkan pada penelitian ilmiah terkini dan konsep-konsep yang dapat diobservasi secara langsung.
Referensi
Rifa'I mas, Realisme dalam filsafat pendidikan, 2018.
Sutono. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan, Aliran Realisme dalam Filsafat Pendidikan, 2011, Vol 1 (1). http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/377