Mohon tunggu...
Hafiz Maulana
Hafiz Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas pgri wiranegara pasuruan

mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra indonesia universitas pgri wiranegara pasuruan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keistimewaan Amaliyah Ba'da Maktubah

10 Januari 2024   15:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:13 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca Surah Yaasin sering kali dianggap sebagai tindakan yang baik dan dapat memberikan keberkahan bagi orang yang sakit atau bahkan yang sudah meninggal.

Penutup

Pembacaan wiridan Thariqah Qadiriyyah wan Naqshabandiyyah mengandung beberapa pesan dan pelajaran yang dapat diambil:

  • Pengingat Allah (Dzikir):

Wiridan ini menekankan pentingnya pengingat Allah (dzikir) sebagai sarana untuk memperkuat ikatan spiritual dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kontinuitas dalam berdzikir diyakini dapat membawa keberkahan dan ketenangan jiwa.

Wiridan ini mencakup permohonan ampunan untuk diri sendiri, orang tua, dan semua mukmin dan mukminat yang hidup dan yang telah meninggal. Hal ini mengajarkan nilai tolong-menolong, kepedulian terhadap sesama, dan kesadaran akan dosa.

Wiridan ini dianggap sebagai tameng (perlindungan) bagi diri sendiri. Melalui bacaan tertentu, diyakini bahwa seseorang dapat mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman dan mendapatkan ketenangan hati.

  • Mengenali Kebutuhan Setiap Waktu:

Adanya variasi dalam wiridan untuk setiap waktu menunjukkan kesadaran akan perbedaan kebutuhan spiritual pada setiap fase kehidupan. Ini mengajarkan fleksibilitas dan penyesuaian dalam pendekatan ibadah.

  • Meminta Ampun atas Dosa Besar dan Kecil:

Wiridan ini mengajarkan untuk selalu memohon ampun kepada Allah atas segala dosa, baik yang dianggap kecil maupun besar, yang disengaja maupun tidak. Hal ini mencerminkan kesadaran akan kerapuhan manusia dan kebutuhan akan rahmat Allah.

Wiridan ini dianggap dapat membantu menata hati. Penjagaan hati diyakini memiliki pengaruh besar terhadap kondisi fisik dan spiritual seseorang. Menjaga diri dari perbuatan dosa dan membiasakan diri dengan wiridan dapat membentuk karakter yang baik.

Aktivitas wiridan ini juga diarahkan pada pengembangan kesadaran spiritual dan ketaqwaan. Dengan mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan, seseorang diharapkan dapat menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Thariqah Qadiriyyah wan Naqshbandiyyah memiliki tradisi perguruhan dan transmisi ilmu dari guru kepada murid. Ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran dan warisan ilmu spiritual dari generasi ke generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun