Membaca Surah Yaasin sering kali dianggap sebagai tindakan yang baik dan dapat memberikan keberkahan bagi orang yang sakit atau bahkan yang sudah meninggal.
Penutup
Pembacaan wiridan Thariqah Qadiriyyah wan Naqshabandiyyah mengandung beberapa pesan dan pelajaran yang dapat diambil:
- Pengingat Allah (Dzikir):
Wiridan ini menekankan pentingnya pengingat Allah (dzikir) sebagai sarana untuk memperkuat ikatan spiritual dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kontinuitas dalam berdzikir diyakini dapat membawa keberkahan dan ketenangan jiwa.
Wiridan ini mencakup permohonan ampunan untuk diri sendiri, orang tua, dan semua mukmin dan mukminat yang hidup dan yang telah meninggal. Hal ini mengajarkan nilai tolong-menolong, kepedulian terhadap sesama, dan kesadaran akan dosa.
Wiridan ini dianggap sebagai tameng (perlindungan) bagi diri sendiri. Melalui bacaan tertentu, diyakini bahwa seseorang dapat mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman dan mendapatkan ketenangan hati.
- Mengenali Kebutuhan Setiap Waktu:
Adanya variasi dalam wiridan untuk setiap waktu menunjukkan kesadaran akan perbedaan kebutuhan spiritual pada setiap fase kehidupan. Ini mengajarkan fleksibilitas dan penyesuaian dalam pendekatan ibadah.
- Meminta Ampun atas Dosa Besar dan Kecil:
Wiridan ini mengajarkan untuk selalu memohon ampun kepada Allah atas segala dosa, baik yang dianggap kecil maupun besar, yang disengaja maupun tidak. Hal ini mencerminkan kesadaran akan kerapuhan manusia dan kebutuhan akan rahmat Allah.
Wiridan ini dianggap dapat membantu menata hati. Penjagaan hati diyakini memiliki pengaruh besar terhadap kondisi fisik dan spiritual seseorang. Menjaga diri dari perbuatan dosa dan membiasakan diri dengan wiridan dapat membentuk karakter yang baik.
Aktivitas wiridan ini juga diarahkan pada pengembangan kesadaran spiritual dan ketaqwaan. Dengan mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan, seseorang diharapkan dapat menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Thariqah Qadiriyyah wan Naqshbandiyyah memiliki tradisi perguruhan dan transmisi ilmu dari guru kepada murid. Ini menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran dan warisan ilmu spiritual dari generasi ke generasi.