Australia menggunakan pendekatan ICZM untuk melindungi Great Barrier Reef, salah satu ekosistem terumbu karang terbesar di dunia. Pendekatan ini mencakup langkah-langkah konservasi, pengelolaan pariwisata, serta pendidikan publik tentang pentingnya pelestarian ekosistem.
Tantangan dalam Implementasi ICZM
Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan ICZM tidak terlepas dari berbagai tantangan, seperti:
- Kurangnya Koordinasi Antar Sektor
Wilayah pesisir melibatkan banyak sektor dengan kepentingan yang berbeda-beda. Kurangnya koordinasi antar sektor seringkali menyebabkan konflik kebijakan. - Keterbatasan Data dan Teknologi
Pengumpulan data yang akurat dan pemanfaatan teknologi canggih menjadi kendala, terutama di negara-negara berkembang. - Rendahnya Kesadaran Publik
Tidak semua masyarakat memahami pentingnya pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan, sehingga partisipasi publik seringkali kurang optimal. - Pendanaan yang Terbatas
Implementasi ICZM membutuhkan investasi besar, baik untuk pengumpulan data, pengembangan kebijakan, hingga pelaksanaan proyek.
Masa Depan ICZM
Dengan meningkatnya tekanan pada wilayah pesisir akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia, ICZM semakin relevan di masa depan. Pengembangan teknologi baru seperti pemetaan ekosistem berbasis drone, aplikasi data besar (big data), dan pendekatan berbasis ekosistem dapat meningkatkan efektivitas ICZM.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI