Wilayah pesisir sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, badai yang lebih intens, dan perubahan pola cuaca. Dengan ICZM, wilayah pesisir dapat lebih siap menghadapi risiko ini melalui perencanaan yang komprehensif, seperti pembangunan infrastruktur hijau, restorasi ekosistem, dan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana.
4. Meningkatkan Ketahanan Ekonomi
Banyak komunitas bergantung pada wilayah pesisir untuk kelangsungan ekonomi mereka, terutama melalui sektor perikanan, pariwisata, dan transportasi laut. ICZM membantu memastikan bahwa sumber daya pesisir digunakan secara efisien dan berkelanjutan untuk mendukung kesejahteraan ekonomi jangka panjang.
5. Memastikan Masyarakat Merasa Memiliki Tanggung Jawab terhadap Kawasan Pesisir
Keterlibatan masyarakat lokal adalah kunci keberhasilan ICZM. Salah satu tujuan utamanya adalah menciptakan rasa memiliki di kalangan masyarakat terhadap wilayah pesisir mereka. Dengan rasa tanggung jawab ini, masyarakat akan lebih proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mematuhi kebijakan yang diberlakukan. Hal ini dapat dicapai melalui program edukasi, pelatihan, serta pelibatan aktif masyarakat dalam perencanaan dan implementasi program pengelolaan.
Tahapan Implementasi ICZM
Implementasi ICZM melibatkan beberapa tahapan utama yang dirancang untuk memastikan keberhasilan pendekatan ini:
1. Identifikasi Masalah dan Peluang
Tahap pertama adalah memahami kondisi wilayah pesisir melalui pengumpulan data tentang aspek fisik, ekologi, sosial, dan ekonomi. Informasi ini membantu mengidentifikasi masalah utama seperti degradasi ekosistem atau konflik penggunaan lahan, serta peluang untuk perbaikan.
2. Perencanaan Strategis
Berdasarkan hasil identifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun visi, tujuan, dan strategi pengelolaan wilayah pesisir. Perencanaan ini harus mencakup prioritas jangka pendek dan jangka panjang serta mencerminkan kebutuhan lokal.
3. Pelibatan Seluruh Elemen Penting