Perang Rusia-Ukraina berakar pada sejarah panjang hubungan kedua negara terutama setelah Ukraina memisahkan diri dari Uni Soviet pada 1991. Ketegangan meningkat sejak Revolusi Euromaidan tahun 2014 diikuti aneksasi Krimea oleh Rusia dan dukungan terhadap separatis di Donbas. Secara geopolitik, konflik ini mencerminkan persaingan antara Rusia sebagai kekuatan Heartland dan NATO yang mewakili Rimland. Ukraina sebagai zona penyangga memiliki posisi strategis yang menentukan keseimbangan kekuatan dunia. Perang ini menyebabkan korban jiwa besar, krisis energi global, inflasi tinggi, dan instabilitas ekonomi. Selain sebagai konflik militer, perang ini mencerminkan pertarungan ideologis antara demokrasi Barat dan otoritarianisme Rusia.
Referensi:
Bramastya, R., & Puspitarini, R. (2022). Geopolitik Ukraina terhadap Rusia dan Uni Eropa. Sospoli Institute Journal, 2(2).
Masters, J. (2023). Ukraine: Conflict at the crossroads of Europe and Russia. Council on Foreign Relations. https://www.cfr.org/backgrounder/ukraine-conflict-crossroads-europe-and-russia#chapter-title-0-4
Saleh, R., Saragih, H. M., & Karuniawan, A. D. C. (2024). Russian-Ukrainian Invasion Through Geopolitical. Dauliyah: Journal of Islam and International Affairs, 9(1), 69-85.
Syuryansyah, S., & Berthanila, R. (2022). Upaya Penyelesaian Konflik Rusia-Ukraina. Jurnal PIR: Power in International Relations, 7(1), 97-105.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H