Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pena dan Buku

26 November 2024   16:40 Diperbarui: 26 November 2024   16:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tangan yang gemetar, pena diangkat,  

Melukis kata di atas lembar yang hening,  

Setiap goresan adalah jiwa,  

Setiap titik adalah mimpi yang membayang.  

Buku terbaring setia,  

Menerima segala rahasia tanpa bertanya,  

Menjadi wadah bagi dunia yang tak kasat mata,  

Menjaga cerita dalam bisu yang abadi.  

Pena berbicara dalam bahasa hati,  

Menghidupkan harapan yang terselip di sudut malam,  

Menulis luka, tawa, dan asa,  

Mengisi lembar-lembar yang menunggu sentuhan.  

Buku, sang penjaga waktu,  

Menelan sejarah tanpa menilai,  

Mengabadikan momen dalam barisan huruf,  

Menjadi saksi bagi keberanian yang tak terucap.  

Di antara pena dan buku,  

Terdapat dunia yang tak terbatas,  

Ruang di mana jiwa bebas berkelana,  

Menemukan makna di setiap aksara.  

Setiap huruf adalah nyawa yang tertanam,  

Menyulam impian menjadi kenangan,  

Merangkai duka menjadi kekuatan,  

Mengisi sunyi dengan harmoni kehidupan.  

Buku adalah rumah bagi angan,  

Pena adalah kuncinya,  

Ketika keduanya bersatu,  

Waktu pun tunduk pada kata-kata.  

Di sudut malam yang gelap,  

Pena tak lelah menari,  

Menghidupkan sunyi dengan irama,  

Mengukir sejarah di lembar-lembar yang haus.  

Dan saat halaman terakhir tertutup,  

Buku tetap diam,  

Namun jejak pena tak pernah sirna,  

Ia terus hidup, di hati yang membacanya,  

Mengalir dalam aliran waktu,  

Abadi di dalam setiap jiwa yang terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun