Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍, berimajinasi lah hingga imajinasi mu berkembang menjadi lautan lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketahuan!!

13 Agustus 2024   07:40 Diperbarui: 13 Agustus 2024   07:56 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah menyadari kesalahannya, Maya segera menutup folder tersebut dan tidak pernah membicarakan hal itu kepada siapapun. Namun, perasaan bersalah terus menghantuinya. Ia takut jika ada yang mengetahui apa yang telah ia lakukan, meskipun ia tidak bermaksud jahat.

Kini, dengan pesan dari Bima, ketakutannya seolah menjadi kenyataan. Tapi bagaimana Bima bisa tahu? Apakah dia juga terlibat?

Maya tidak bisa membiarkan dirinya terjebak dalam ketakutan lebih lama lagi. Ia harus mencari tahu kebenarannya. Dengan tekad yang bulat, Maya mengetik pesan terakhir untuk Bima.

"Kita perlu bicara. Bertemu di taman belakang sekolah besok pagi."

Pesan itu terkirim, dan Maya menutup laptopnya. Malam itu, ia tidak bisa tidur nyenyak. Bayangan tentang apa yang mungkin terjadi besok terus mengganggu pikirannya.

Keesokan paginya, Maya pergi ke sekolah lebih awal dari biasanya. Langkah kakinya terasa berat, seolah setiap langkah membawanya semakin dekat pada sebuah kehancuran. Ketika ia tiba di taman belakang sekolah, ia melihat Bima sudah menunggunya di sana. Bima tersenyum, tapi senyum itu terlihat aneh di mata Maya.

"Maya, aku tidak akan membocorkan rahasia kamu. Tapi aku butuh bantuanmu," kata Bima tanpa basa-basi.

Maya tertegun. Bima ternyata tidak bermaksud mengancamnya, tapi apa maksudnya dengan 'butuh bantuan'?

"Aku juga tahu tentang folder itu," lanjut Bima, "Dan aku tahu bahwa ada yang lebih besar dari sekedar data guru. Ada sesuatu yang janggal di sekolah ini, dan aku butuh seseorang yang pintar seperti kamu untuk membantuku mengungkapnya."

Maya tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Bima, si anak populer, ternyata mengetahui sesuatu yang lebih besar. Ketakutannya perlahan berubah menjadi rasa ingin tahu.

"Apa yang kamu temukan?" tanya Maya akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun