Di sudut hati, sinar pagi muncul perlahan,
Ibu mengalun dalam pikiran, mengalir seperti sungai.
Sentuhan lembutnya mengisi hatiku penuh harapan,
Kasihnya tak terhingga, mengalir tanpa henti,
Setiap langkahku, kurasakan hadirnya, tak lagi sendiri.
Senyumannya menerangi malam yang kelam,
Pelukannya hangat, menguatkan hatiku yang rapuh.
Doa-doa ibu menyertai setiap napasku,
Membawa mimpi ke jalan fajar yang bersinar,
Ibuku, ladang kasih yang kusyukuri dengan tulus.
Wajahnya bagai surga, di saat badai mengamuk,
Dekapannya menjadi tempat berteduh dari kegelapan.
"Pulanglah," katanya, dalam lautan cinta yang abadi,
Di dekapmu, kudapati rumah sejati yang kusyukuri,
Ibuku, keindahan surgawi dalam dunia yang fana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H