Lebih ironis lagi, puisi ini tak diciptakan dan disampaikan oleh sembarangan orang.. Melainkan oleh Sukmawati Soekarno Putri. Putri dari sang Proklamator bangsa Indonesia. Ada baiknya, Sukmawati lebih berhati-hati dalam memilih  diksi, janganlah mempertentangkan hal-hal yang menjadi simbol-simbol budaya dan agama, apalagi di tengah gejolak bangsa yang terjadi saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!