"Gen Z (usia di bawah 22 tahun), memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebanyak 59,5% sedangkan Andika-Hendrar 35,1%," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat jumpa pers daring.
Untuk kategori Milenial, lanjut Hanta, surveinya membagi ke dalam dua kategori. Milenial matang pada rentang usia 31-40 tahun dan Milenial muda pada rentang usia 22-30 tahun.
"Hasilnya, pemilih kategori Milenial matang yang memilih Luthfi-Taj Yasin 51,8% dan Andika-Hendrar 30,8%. Kemudian, pemilih kategori Milenial muda yang memilih Luthfi-Taj Yasin sebesar 51,9% dan Andika-Hendrar 34,1%," jelas Hanta.
Selain itu, Hanta menambahkan pada kategori kelompok usia Gen X (41-52 tahun) pasangan Luthfi-Taj Yasin mendapat elektabilitas 56,1% sedangkan Andika-Hendrar 28,7%.
"Lalu pada kelompok usia Baby Boomers (53-71 tahun) pasangan Luthfi-Taj Yasin mendapat elektabilitas 47,2% sedangkan Andika-Hendrar 33,1%," Hanta menandasi.
"Ahmad Luthfi mendapat 50,1% suara responden. Sedangkan Andika Perkasa mendapatkan 30,8% suara responden," kata Hanta saat jumpa pers daring,
Meski unggul hingga dua digit, Hanta mencatat masih ada suara responden yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab jajak pendapat kali ini. Jumlahnya, mencapai 19,1%.
Berhadapan dengan tim diatas kertas terlihat mentereng itu, PDIP tak merasa gentar. Juru bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, mengakatakan bahwa ketokohan Andika Perkasa dan Hendrar akan memainkan peranan penting dalam skema pemenangan di Pilkada Jateng. Seno menyebut bahwa DPP PDIP dan DPD PDIP Jateng sudah bertemu untuk membahas susunan dan rencana strategi di palagan Pilkada Jateng.
Seno juga menyampaikan bahwa impresi masyarakat Jateng terhadap Andika dan Hendrar cukup baik. Andika, kata dia, merupakan mantan pimpinan TNI dengan ide-ide progresif dan punya komunikasi publik yang baik. Sementara Hendrar, punya modal besar selama menjabat Wali Kota Semarang dua periode.
"Jadi, kita yakin di Pilkada ini, selain bicara mesin elektoralnya, partai maupun endorsemen tokoh lain, tentu mengutamakan ketokohan kandidat yang bertarung," ujar Seno.
Meski begitu, dia tak menjawab ketika ditanya soal peluang masuknya tokoh-tokoh purnawirawan jenderal ke Tim Pemenangan Andika-Hendrar. Namun, Seno menegaskan bahwa partainya optimis untuk bertarung melawan paslon yang didukung oleh koalisi besar.