Mohon tunggu...
Hafidz Febrian
Hafidz Febrian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

senang belajar dalam bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Pendidikan Inklusi: Kesadaran dan Menerima Perbedaan terhadap Peserta Didik Tuna Rungu

26 Juni 2023   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2023   17:34 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kesadaran adalah langkah pertama dalam membangun pendidikan inklusi yang berhasil bagi peserta didik tuna rungu. Membangun kesadaran tentang tuna rungu memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kondisi mereka, metode komunikasi alternatif yang efektif, serta tantangan dan potensi yang mereka miliki.

 

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membangun kesadaran tentang tuna rungu di sekolah dasar:[2]

 

  • Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik: Guru dan tenaga pendidik perlu menerima pelatihan yang khusus mengenai tuna rungu, termasuk pemahaman tentang metode komunikasi alternatif, strategi pengajaran yang efektif, dan penggunaan alat bantu pendengaran.
  • Kurikulum yang Sensitif Inklusi: Menyertakan konten yang relevan tentang tuna rungu dalam kurikulum dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang kondisi tersebut dan mempromosikan penerimaan.
  • Kolaborasi dengan Orang Tua dan Ahli Tuna Rungu: Melibatkan orang tua dan ahli dalam mendukung pendidikan peserta didik tuna rungu dapat memperkuat pemahaman dan dukungan dalam lingkungan sekolah.
  • Menerima Perbedaan dan Menciptakan Lingkungan Inklusif

 

3. Setelah membangun kesadaran

langkah selanjutnya adalah menerima perbedaan dan menciptakan lingkungan inklusif di sekolah dasar. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah:[3]

 

  • Penggunaan Metode Pengajaran yang Beragam: Menyesuaikan metode pengajaran untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik tuna rungu dengan memanfaatkan visual sentuhan, dan bantuan pendengaran yang tersedia.
  • Peningkatan Aksesibilitas Fisik: Menyediakan lingkungan yang ramah bagi peserta didik tuna rungu, seperti fasilitas yang dapat diakses dan papan informasi visual.
  • Pembangunan Kesadaran dan Empati di Kalangan Siswa Lain: Mendorong siswa lain untuk memahami dan menerima peserta didik tuna rungu melalui kegiatan sosialisasi, diskusi, dan kerjasama.

 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun