Ketidakpastian global memicu fragmentasi dan proteksionisme
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan resilient
APBN 2024 sebagai shock absorber menjaga stabilitas ekonomi
Menjelang tahun 2025, pemerintah berencana mempertahankan defisit APBN di bawah 2,53% dari PDB dengan fokus pada pengelolaan utang yang hati-hati dan efisien. Kementerian Keuangan berkomitmen terus melakukan evaluasi dan penyesuaian anggaran sesuai dinamika perekonomian global dan domestik. APBN diharapkan menjadi instrumen efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan Pers Kemenkeu APBN 2024 Bertajuk Kerja Keras untuk Kemajuan Bangsa dan Harapan untuk 2025: Dalam laporan kinerja APBN 2024, Kementerian Keuangan menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk inflasi akibat El Niño dan kontraksi penerimaan negara di semester pertama. Namun, ada harapan perbaikan di semester kedua dengan kebijakan responsif. Pemerintah juga fokus pada program bantuan sosial dan subsidi, menciptakan lapangan kerja, dan menurunkan angka kemiskinan. Menjelang tahun 2025, fokus pengelolaan utang yang hati-hati dan efisien diharapkan dapat menjaga defisit APBN di bawah 2,53% dari PDB. Kinerja APBN 2024 yang sehat menjadi landasan baik untuk menyongsong pelaksanaan APBN 2025.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H