Mohon tunggu...
Hadenn
Hadenn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Football and Others

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Aquinas: Gagasan tentang Tuhan

27 April 2024   16:47 Diperbarui: 27 April 2024   16:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Archbishop Fisher: St Thomas Aquinas and Vocations | Cradio 

Sederhananya, Aquinas berpikir bahwa kemunduran tanpa batas tidak masuk akal, secara logika tidak mungkin terjadi. Sebab, di sini menyiratkan semua hal dimulai dari ketidak-adaan atau bisa dibilang tidak pernah dimulai. Dari sini pasti ada masa di mana tidak ada sesuatu yang bisa bergerak, lalu pasti ada makhluk statis yang memulai pergerakan--makhluk ini bagi Aquinas adalah Tuhan--the Unmoved Mover.

Objek yang bergerak merupakan segala yang digerakkan oleh sesuatu yang lain. Tak akan mungkin ada suatu regresi tak hingga dari penggerak. Jadi, akan selalu ada penggerak pertama yang tidak digerakkan, dan itulah Tuhan.

Argumen kedua dari cosmological argument ini disebut sebagai argumen dari sebab, terdengar mirip dengan argumen pertama. Namun, dibandingkan dengan membahas tentang gerak dari objek, argumen ini membahas tentang sebab dan akibat dari alam semesta.

Beberapa hal pasti disebabkan hal lain, tidak mungkin bisa ada suatu regresi tak hingga dari penyebab. Jadi, akan selalu ada penyebab pertama, yang tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh apa pun, dan itulah Tuhan.

Sama seperti argumen dari gerakan, poin yang diambil di sini cukup mudah, efek memiliki sebab. Kembali lagi, kalau dipikirkan bagaimana kita semua berakhir membaca artikel ini, bisa dicari garis penyebab, satu momen menuju momen lain, akan sangat jauh, tetapi tidak akan bisa berjalan selamanya. Selalu ada sesuatu yang memulai rantai sebab dan akibat.

Argumen ketiga dari cosmological argument ini disebut sebagai argumen dari ketidakpastian. Dari filosofi, kita kadang membedakan antara hal penting dan hal tidak pasti, suatu hal tidak pasti bisa juga berarti tidak ada. 

Semua hal ini termasuk kita, memang benar kita ada, tetapi bisa jadi kita tak ada. Dunia akan tetap berjalan, meski tanpa kita dilahirkan, dan benar beberapa hal akan berbeda, tetapi kembali lagi kehidupan akan tetap berjalan. Keberadaan kita merupakan ketidakpastian cuma-cuma dari  berbagai keberadaan hal lain di dunia.

Kita semua berada di sini, membaca artikel ini cuma karena sperma tertentu bertemu dengan telur dan bertukar beberapa informasi genetik. Namun, apa hubungan ini dengan Tuhan? Kembali lagi, Aquinas mempercayai pasti ada sesuatu yang mencegah regresi tak terbatas dari ketidakpastian, selalu ada satu makhluk yang paling pasti--itulah Tuhan.

Argumen keempat dari cosmological argument ini disebut sebagai argumen dari ukuran. Benar, kita semua mengetahui tentang baik/buruk, besar/kecil, panas/dingin. Lalu, ketika kita di meja perpustakaan melihat cicak di dinding, kecil. Namun, kalau kita melihat nyamuk dengan ukuran sama seperti cicak, BESAR.

Bagaimana kita memahami semua ini? Karena kita menggali ukuran sesuatu dengan suatu yang lain. Ide yang sama diterapkan dalam konsep yang lebih abstrak, seperti nilai ujian. Bagaimana kita tahu A merupakan nilai yang baik? Karena sudah tertulis jelas dalam indeks nilai, teratas di antara nilai lain dalam tabel.

Kemudian, Aquinas berpikir tentang semua konsep nilai ini yang melayang secara acak di angkasa tanpa sebuah jangkar--sesuatu harus bisa memberikan nilai dari semua yang ada, dengan menjadi sempurna di antara yang lain--kembali lagi seperti itulah Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun