Semua ini terjadi karena pandangan akhirat memang tidak pernah secara eksplisit dijabarkan dalam Taurat (lima kitab suci pertama dalam agama Yahudi). Konsep ini lebih banyak dikembangkan dalam tradisi lisan, teks-teks rabbinik, dan pemikiran para filsuf Yahudi, yang di akhir lebih menekankan pada pemasrahan diri.
Setelah semuanya, pandangan Yudaisme tak bisa dibantah merupakan salah satu konsep agama luar biasa, terutama setelah mengenal ajaran lebih dalam ke sana. Tentu, artikel di sini juga tidak bisa mewakili semua aliran Yahudi di luar sana, bahkan aliran di sini saja belum bisa dipaparkan semua, terutama tentang wanita atau konsep lain yang sama signifikan di luar sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H