Mohon tunggu...
Caraka Kasyapi
Caraka Kasyapi Mohon Tunggu... -

Masih belajar. Dari Asahan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Rindu

6 Januari 2016   08:42 Diperbarui: 6 Januari 2016   08:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Kicau burung pertanda pagi

menyapa dengan segar

Sinar mentari, masuk dari sisi - sisi ruang yang tak tertutupi

 

Aku masih sama, menyapa pagiku

Dengan senyumanmu

Air segar saja tak cukup

Gairahku karena kudapati dirimu

Di lorong - lorong rindu

Ruang rindu, semakin menggema

 

Tahukah kau bagaiman ruang itu ?

Putih,sepi, hanya kursi

Yang menjadi object 

 

Kursi hitam

Hanya aku yang mampu menempatinya

Dan tawaku akan datang

 

Mulutku terbuka lebar

 

Mata menyipit

 

Aku pergi ke dunia tawa kita

Dunia ketenangan kita

 

Motor ku pacu, dan jemarimu mengenggam jaketku

Tak perlu memakai helm, karena kenyamananku kepadamu

Aku senang memperhatikan  senyummu

Kerutan wajahmu, mata yang berkantung

 

Wangi tubuhmu selalu ku hirup sekencang - kencangnya

Hingga menjadi candu bagiku

 

Lambat laun kesedihan

 

Dan otot menegang

Dan aku pergi

Menikmati dirimu dan dirinya,

 

Tertawa bersama rintik - rintik hujan

Memeluk. Dan aku menunggu

Melihat bekas jejak kaki kalian

Ketika langit kembali cerah

 

Dan rasa rinduku semakin tenggelam

Berharap engkau disini

Tapi tak bisa sayang

Karena hanya aku yang bisa menghuni ruang rindu ini

Menempati kursi hitam ini

 

Dan pagiku semakin tinggi

Aku berjalan di kehidupanku untukku

Bersemangatlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun