Mohon tunggu...
Muhammad Haekal Akbar
Muhammad Haekal Akbar Mohon Tunggu... Pemadam Kebakaran - Pemadam Kebakaran

Bukan siapa-siapanya Pak Presiden

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Catatan atas Rewang

11 Februari 2023   17:04 Diperbarui: 11 Februari 2023   17:16 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain pengarah di dapur, umumnya perewang tidak diberi upah yang bersifat terpisah dari berkat. Sehingga, setiap perewang akan mendapatkan berkat yang akan dibagikan langsung setelah hajatan berakhir atau dalam hajatan kecil lewat anggota keluarga yang hadir dalam pelaksaanaan kenduri atau slametan (umumnya anggota keluarga pria). 

Meski, yang diakui oleh bapak induk semang, kalau secara ekonomi lebih menguntungkan untuk mempekerjakan katering, tapi manfaat atau sanksi sosial yang berpengaruh dominan dalam kelestarian tradisi rewang. Kedua hal tersebut secara berbarengan efektif untuk membuat warga desa untuk rela mengeluarkan "biaya sosial" yang tidak kecil untuk membuat diri dan keluarganya untuk tetap relevan di masyarakat.

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa rewang adalah tradisi yang hadir dari kentalnya hubungan antara warga desa. Interaksi intens yang hadir akibat kondisi sosial-lingkungan desa menciptakan situasi saling membutuhkan diantara warganya. Hal ini termasuk bagaimana cara warganya menyelenggarakan kegiatan yang bersifat kebutuhan komunal (seperti kerja bakti kebersihan mingguan) atau personal (seperti hajatan/kenduri). Meskipun memerlukan "biaya sosial" yang tidak sedikit, kompensasi atas manfaat keguyuban dan penghindaran atas sanksi sosial membuat warga dusun rela membayarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun