Dari kejauhan pistol melepas peluru. "Apa itu?" "Serangan!"
Erlan menarik Addes yang menarik Kor. Tapi pria itu bergeming.
"Kor sembunyi" desak si gadis, wajahnya cemas. "Tidak" kalimat pria itu tegas dan kuat, dari balik baju menarik topeng emasnya, jubah hitam sebelumnya tetap dibawa dengan bahu, dipakainya. Tubuh itu berbalut bayangan dengan satu pantulan kuning.
"Ayah wasiatkan untuk mencarai Golden Revolver, kucari. Ayah wasiatkan menjaga Addes, kujaga dan ayah wasiatkan untuk membalas darah, kini akan kubalas" dari tangan Kor yang terbalut perban bersinar keemasan, sangat terang lalu redup lagi, berwarna biru. "Mittikal, golongan dua" bisik hati Erlan.
"Lan, kuserahkan Addes. Ayah tak boleh sia-sia, wasiat harus diwujudkan".
Wajah Kor yang menjadi emas dari topengnya menoleh, Golden Revolver ditariknya dari saku. Poin Mittikal pulih.
"Sekarang pembalasan, jaga agar Mittikal aman"
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H