Mohon tunggu...
HADYUL MUSDAFID
HADYUL MUSDAFID Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menonton film dan melamun

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Apakah Stigma terhadap Penari Laki-Laki Sudah Mulai Berkurang?

21 Maret 2023   12:30 Diperbarui: 21 Maret 2023   19:48 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dampak dari stigma ini terhadap keberagaman dan kreativitas dalam dunia tari?: "Pada pribadi bapak akan semakin semangat dalam membuat koreo tari dan bapak akan membuktikan bahwa hebat dan juga sanggup. Salah satunya pada pencapaian  bapak ialah membawa sekolah terus menjuarai perlombaan FLS2N dan itu menjadi salah satu bukti bapak hal nya bapak tidak mundur atas apa yang masyarakat pikirkan dan bapak juga tidak memperdulikan komentar negatif yang orang katakan," sebut pak TM.

Apakah pandangan masyarakat terhadap penari laki-laki terkait dengan upaya pemerintah dalam mempromosikan seni dan budaya di masyarakat?: "Seingat bapak bahwasanya bapak melihat Pemerintah Provinsi Aceh salah satunya malah mendukung bahwasanya penari itu tidak harus perempuan salah satunya ialah diadakannya perlombaan Rapai Geleng baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi  yang dimana pada tarian ini penari nya laki-laki. Pada Pemerintah itu sangat mendukung untuk mempromosikan seni dan budaya tari ini, tetapi pemerintah melihat dari bentuk pemain tarian itu yang dimana tarian yang diharuskan pemain laki-laki dan tarian yang diharuskan perempuan maupun tarian yang mengharuskan pemain nya laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, tidak adanya penekanan pemerintah Aceh terhadap jenis kelamin yang boleh menari itu tidak ada," ucap pak TM.

Apakah ada organisasi atau gerakan yang khusus berfokus pada penyebaran kesadaran terhadap stigma ini?: "Selain sanggar-sanggar seni tiap sekolah yang dilindungi oleh pemerintah yang istilah nya di bawah pemerintah dan ada juga di luar pemerintah yang sifatnya organisasi mandiri yang dimana mereka ini membuat sanggar-sanggar sendiri dengan kemampuan mereka sendiri namun juga harus memiliki izin dari pihak yang terkait dalam hal kegiatan yang positif. Bapak melihat bahwa sanggar-sanggar di luar sekolah ini banyak dipakai untuk kegiatan adat salah satu  contoh nya di Provinsi Aceh pada penyambutan pengantin pernikahan atau yang Bernama linto baroe yang menggunakan sanggar-sanggar di luar sekolah ini. Dengan begitu organisasi-organisasi diluar sekolah ini juga berperan penting terhadap penyebaran kesadaran terhadap bahwa laki-laki boleh juga ikut serta dalam menari dan juga media sosial juga berperan penting dalam mempromosikan kesadaran ini," ujar pak TM.

Bapak berpendapat bahwasanya anak laki-laki membuktikan bahwasanya seni tari itu tidak mesti arahnya ke anak-anak perempuan tetapi anak laki-laki pun juga bisa ikut andil pada kesenian tari ini karena didalam seni tari karakter-karakter jenis kelamin diperlukan apalagi pada tari berpasangan yang dimana memerlukan laki-laki dan perempuan, dan lain-lain. Hal-hal yang negatif terhadap dunia kesenian tari pada laki-laki dengan perkembangan zaman yang cukup canggih yang modern apalagi sudah zaman internet, bapak yakin orang tua sudah banyak mendukung anak nya yang memiliki bakat dan minat ke kesenian dunia tari. Bapak perhatikan juga bahwa stigma terhadap penari laki-laki juga mulai sudah ada perubahan, dikarenakan banyak nya laki-laki yang ikut serta mengikuti perlombaan-perlombaan pada seni tari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun