Di dalam Islam sistem promosi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW merupakan suatu hal yang harus diteladani. Tentu kita tak ingin melakukan sebuah sistem promosi yang bertentangan dengan agama. Dalam beberapa tahun kedepan banyak yang mengatakan bahwa promosi berbasiskan hati nurani sesuai tuntunan Rasulullah SAW akan mendominasi strategi pemasaran.
Apa Itu Sistem Promosi Dalam Islam Dan Bagaimana Hubungannya Dengan Etika Dalam Pemasaran?
Pemasaran Islami adalah konsep yang relatif baru tetapi membuat tanda dan diadopsi oleh banyak orang, baik secara sadar maupun tidak sadar. Ini berkaitan dengan proses pemasaran yang dipandu oleh prinsip-prinsip Islam konsumsi. Pembahasan di dunia akademik sebagian besar masih didasarkan pada konsumsi yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan jenis produk atau jasa apa yang dapat dipasarkan atau dijual.
Sebagai Muslim kita memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat, dan kepada Pencipta kita, untuk mempromosikan produk yang menawarkan nilai seperti yang diiklankan sesuai sistem promosi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Mungkin Anda bukan memasarkan produk khusus untuk Muslim namun jelas jika Anda Muslim dan terlibat dalam sebuah promosi, Anda harus sadar mengetahui etika promosi dalam Islam.
5 Prinsip Etika Sistem Promosi Dalam Islam
Berikut adalah 5 prinsip yang harus diketahui oleh seorang Muslim untuk memasarkan produk atau layanan mereka sesuai dengan sistem promosi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
1. Â Fokus Pada Proses, Bukan Hasil
Jika Anda memahami konsep ini, itu akan menghilangkan banyak tekanan dalam diri Anda. Anda mungkin memiliki sumber daya terbaik, kolega terbaik di dunia, namun itu tidak akan menjamin hasil. Kesuksesan dalam segala hal hanya datang dari Allah, bukan karena strategi brilian Anda. Maka tugas Anda adalah menempatkan Ihsan (Keunggulan) dalam sistem promosi Anda, lakukan yang terbaik dan serahkan sisanya kepada Allah.
Anda tidak dapat membuat konten Anda menjadi viral setiap saat. Jika Anda benar-benar mempelajari setiap konten yang menjadi viral biasanya bertepatan dengan sesuatu yang terjadi di luar kendali Anda. Nah, sesuatu yang ada di luar kendali Anda ini ada di tangan yang maha kuasa
2. Pengetahuan
Marketing dalam Islam harus dilandasi dengan pengetahuan. Hal ini penting karena muncul hal baru seperti crypto dan lainnya. Yang lebih penting lagi adalah proses pemasaran, Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah strategi pemasaran Anda halal atau apakah itu memberi Anda keuntungan yang adil pada konsumen.
3. Jujur
Sering kali sebagai seorang marketer Anda cenderung terlalu berjanji hanya untuk mengamankan pembelian tanpa disertai realita dari sebuah produk. Ketika Anda melakukan ini, maka berkah dalam usaha Anda akan hilang.
Dalam Al-Qur'an, Surah Mutaffifin berbicara tentang penipu yang "memberi kurang dari yang seharusnya". Dalam terminologi hari ini, bisa berarti mengumbar janji palsu. Anda pasti sering melihat dalam brosur atau iklan promosi, sebuah produk sering mengklaim dapat mencapai atau memecahkan banyak masalah, tetapi ketika Anda membelinya produk tersebut tak mampu memenuhi klaim iklannya.
Rezeki Anda sudah diatur secara pasti, Anda tidak akan mengubahnya dengan terlalu banyak mengumbar janji. Jadi sistem promosi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bukan tentang pesan yang disampaikan, namun tentang nilai yang di berikan.
4. Realistis
Sering kali perusahaan menjual visi tentang apa yang mereka inginkan. Visi adalah tentang apa yang Anda cita-citakan di masa depan. Sementara visi dan kenyataan adalah dua hal yang berbeda. Promosi yang Anda jalankan harus didasarkan pada kemampuan Anda saat ini. Anda tidak akan kehilangan bisnis karena Anda jujur tentang kemampuan Anda.
5. Â Adil
Inilah sesuatu yang kurang dalam dunia bisnis saat ini terutama ketika mereka menikmati status sebagai pemonopoli. Konsumen seharusnya mendapatkan kemampuan untuk bernegosiasi. Kurangnya pijakan yang sama antara produsen dan konsumen akan menguntungkan penjual daripada pembeli. Ini menghilangkan prinsip keadilan. Islam mempromosikan transaksi tanpa mengorbankan keadilan, kejujuran, dan integritas.
Itulah sedikit gambaran tentang etika sistem promosi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Pada dasarnya promosi dan bisnis secara Islami adalah tentang memaksimalkan nilai berdasarkan kesetaraan dan keadilan yang bermanfaat bagi semua pihak.
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah, dosen pengampu mata kuliah Dr. H. Syaeful Bahri, S. Ag., M. M.
Nama : Haditya Eka Putri
Nim : 191410023
Kelas : Ekonomi Syariah A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H