Mohon tunggu...
Hadi Tanuji
Hadi Tanuji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan

Saya adalah ayah dari 5 anak dan suami dari 1 orang istri. Aktivitas sehari-hari sebagai dosen statisika yang selalu berkutat dengan angka, sehingga perlu hiburan dengan bermain tenis meja. Olah raga ini membuat saya lebih sabar dalam menghadapi smash, baik dari lawan maupun dari kehidupan. Di sela-sela kesibukan, saya menjadi pemerhati masalah sosial, mencoba melihat ada apa di balik fenomena kehidupan, suka berbagi meski hanya ide ataupun hanya sekedar menjadi pendengar. Sebagai laki-laki sederhana moto hidup pun sederhana, bisa memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Nasi Gudangan, Aku Padamu

26 Januari 2025   16:36 Diperbarui: 27 Januari 2025   14:42 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Gudangan (Sumber: Foto Pribadi)

Nasi gudangan sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Hidangan ini dipercaya berasal dari tradisi pertanian masyarakat Jawa yang kaya akan berbagai jenis sayuran. Gudangan sering dikaitkan dengan upacara adat Jawa, seperti selamatan atau syukuran.

Beberapa teori menyebutkan bahwa gudangan merupakan cara yang cerdas untuk mengolah berbagai jenis sayuran menjadi satu hidangan yang lezat dan bergizi.

Nama "gudangan" sendiri berasal dari kata "gudang", yang berarti tempat menyimpan. Hal ini mungkin merujuk pada banyaknya jenis sayuran yang digunakan dalam hidangan ini.

Selain itu, gudangan juga sering disebut sebagai "kuluban", yang berarti "dibungkus". Ini mengacu pada cara penyajian nasi gudangan yang biasanya dibungkus dengan daun pisang.

Filosofi di Balik Nasi Gudangan

Selain rasanya yang lezat, nasi gudangan juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Dalam tradisi Jawa, nasi gudangan melambangkan kesederhanaan, kebersamaan, dan rasa syukur.

Berbagai jenis sayuran yang digunakan dalam gudangan melambangkan keberagaman, sementara sambal kelapa yang pedas menyimbolkan kehidupan yang penuh tantangan.

Meskipun berasal dari Jawa Tengah, nasi gudangan kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki variasi nasi gudangan yang berbeda-beda, baik dari segi jenis sayuran yang digunakan maupun bumbu yang ditambahkan. Namun, satu hal yang pasti, nasi gudangan selalu menjadi hidangan yang istimewa dan penuh makna.

Akhirnya Aku Kembali Jatuh Cinta

Seusai menikmati nasi gudangan kembali di rumah teman, aku kembali mengingat momen-momen saat dulu. Saat-saat dimana aku dan teman-teman begitu menikmati kebersamaan. Main bareng, ngaji bareng, jajan bareng. Tak banyak masalah berat. Masalah terberat saat itu adalah minggu sore, karena tahu besok pagi harus sudah kembali sekolah, sementara PR belum sudah.

Pada akhirnya... kok aku kangen lagi nasi gudangan yaa. Tampaknya aku kembali jatuh cinta, kesederhanaannya membuatku tak bisa berpaling. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun