Di warung kami ngobrol. Jadi anak ini bernama Taufik, santri di salah satu pondok pesantren di daerah Majalaya. Dia baru 1 bulan mondok, karena kangen keluarga dan habis uang bekalnya, dia pulang ke rumah di daerah moh toha ... jalan kaki. Tujuannya pulang selain melepas rindu, adalah untuk minta uang saku buat bekal di pondok. Tapi apa daya, sampai rumah bapak ibunya juga lagi gak pegang uang. Jadilah dia hanya bisa melepas rindu, tapi tidak untuk uang saku. Terpaksa, dia harus balik lagi ke pondok ... jalan kaki lagi. Minimal sesampainya di pondok dia masih bisa makan, begitu mungkin pikir bapak ibunya.
Selesai makan, kucarikan dia mobil angkot yang menuju arah pondoknya. Saat badan kecilnya mulai memasuki mobil, aku mengikuti dengan pandanganku. Seiring sosoknya yang mulai menghilang, ada yang hilang juga dari dalam diriku. Gak tau gimana, serasa ada beban terangkat dari dada ini. Rasanya plong, bahagia. Ringan. Mungkin ini salah satu cara Allah mengangkat beban hambaNya. Dengan membantu orang lain, Allah akan membantu kita. Dengan memudahkan urusan orang lain, Allah mempermudah urusan kita. Yaa Allah, terima kasih telah kau ringankan hati ini untuk membantu, jangan Kau cabut kelembutan hati ini.
Akhirnya kulanjutkan perjalananku dengan hati yang lebih bahagia. Benar seperti sabda Rasulullah, ada Tuhan di sana. Ada Tuhan di setiap kesusahan orang, kita akan mendapatiNya saat kita membantu kesulitan mereka.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda (dalam hadits Qudsi): "Sesungguhnya Allah berfirman, 'Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.'
Menjawab (Anak cucu Adam), 'Oh Tuhan, bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?'
Allah menjawab, 'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit , tetapi kamu tidak menjenguknya? Â Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku di sisinya?'
'Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu, tetapi tidak kamu beri Aku makan.'
Anak cucu Adam menjawab, 'Ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?'
Allah menjawab, 'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya kamu dapati yang demikian di sisiKu?'
'Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.'
Anak cucu Adam bertanya, 'Ya Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?'