Mohon tunggu...
Hadi Tanuji
Hadi Tanuji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan

Saya adalah ayah dari 5 anak dan suami dari 1 orang istri. Aktivitas sehari-hari sebagai dosen statisika yang selalu berkutat dengan angka, sehingga perlu hiburan dengan bermain tenis meja. Olah raga ini membuat saya lebih sabar dalam menghadapi smash, baik dari lawan maupun dari kehidupan. Di sela-sela kesibukan, saya menjadi pemerhati masalah sosial, mencoba melihat ada apa di balik fenomena kehidupan, suka berbagi meski hanya ide ataupun hanya sekedar menjadi pendengar. Sebagai laki-laki sederhana moto hidup pun sederhana, bisa memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kamu Akan Temukan Tuhan di Sana

23 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Taufik kecil, inspirasi kehidupan (Sumber: Foto Pribadi)

"Dari Mohammad Toha om" jawabnya.

"Mohammad Toha ke cileunyi naik apa?" tanyaku lebih lanjut

"Jalan kaki".

"Emang gak dikasih uang sama bapak?" kucoba menyelidik.

"Bapak Ibuk lagi gak ada uang om, jadi disuruh berangkat jalan kaki".

"Bapak kerja apa?" saya masih penasaran. Apalagi jaraknya lumayan jauh,,,, tanpa dipegangi uang saku!!!

"Bapak narik ojek, tapi ini lagi sakit, jadi libur narik" jawabnya pelan.

Maasya Allaah ... Berangkat ke pondok dengan jalan kaki dari Muhammad Toha Bandung menuju Majalaya, tanpa bekal uang sepeserpun. Saya pun terdiam. Terasa hati ini tertampar. Badan sekecil itu harus menahan ujian yang mungkin tak mampu ditanggung anak seusianya. Anak-anak lain mungkin sedang bersantai di rumah, dengan segala fasilitas tersedia, terlindung dari dingin dan hujan. Sementara dia, dengan kaki kecilnya tertatih-tatih melangkah, mencoba melawan lelah. Yaa Allah, betapa hambaMu ini malu kepadanya.

Tak terasa mataku menjadi kabur, mungkin perpaduan air hujan dan air mata. Gak tau kenapa, air mata ini lolos begitu saja. Kucoba lihat wajahnya melalui spion. Ada gurat perjuangan hidup, namun sorot mata sayunya menampakkan semangat dan keteguhan.

"Kamu sudah makan?" kutanya dia.

"Tadi pagi om", katanya. Kucari warung terdekat dan mampir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun