Dalam pandangan An-Nabhani, hubungan manusia dengan Allah adalah inti dari kebahagiaan. Jika seorang hamba merasa dekat dengan Tuhannya, ia akan mencapai kedamaian dan ketentraman, meskipun menghadapi cobaan atau keterbatasan material.
"Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28).
5. Akhirat sebagai Kebahagiaan Tertinggi
Falsafah Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan tertinggi adalah kebahagiaan akhirat, yang diwujudkan dalam bentuk kehidupan kekal di surga. Fokus yang berlebihan pada kehidupan dunia dapat menghalangi seseorang dari mencapai kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu menjadikan akhirat sebagai orientasi utamanya, tanpa mengabaikan dunia.
Dengan falsafah ini, Islam menjawab kegelisahan eksistensial manusia, sehingga mereka mampu menjalani hidup dengan penuh makna, kedamaian, dan kebahagiaan sejati yang melampaui batas materi dan duniawi.
Kita tunggu materi kajian Jum'at pagi minggu depan.Â
Kajian Jumat Pagi 17/1/2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H