05 oktober 2011, waktu telah meninggalkan hari tanpa ada basa basi,
17 tahun yang lalu Juminten dengan keluguannya masih bergelayut manja,
Bahkan untuk sekedar mengenal malu pun tak terlitas di benak kecilnya,
Kini perjalanan waktu telah membawa ia diantara perjuangan,
17 tahun kini usia telah membawanya, dia cantik, dia menawan dan ia pun idaman,
Juminten….dalam senyum tampak ia meranum.
Juminten dalam ranum harus lawan hari.
hari yang mungkin dilewati dengan senyuman manis namun pahit.
hemnn…
berujar sambil beranjak menyambut malam,
tak ada lagi malu, tak ada lagi semu.
semua tampak biasa, semua biasa dan terasa “sakit diperjuangkan”
hidup membawa ranumnya Juminten hilang dibawa pedih
hidup pula lah yang menyakitkan ranumnya juminten.
hidup pula lah yang yang mengakhir persimpangan jalan.
salah siapa ?
tidak salah hidup, tidak pula salah juminten
perjuangan hidup untuk sedikit asa yang hilang sahaja hingga mampu ia berdiri walau itu sakit.
Juminten ia dalam ranum harus menjual kenikmatan walau sakit itu nyata demi asa yang terkaburkan.
akhir persinggahan beratapkan langit malam dan bertirai kelambu kenikmatan palsu.
by. Darmanto Hadi
*bukan salah juminten