Dengan pengalaman dan visinya, TH diharapkan bisa membawa bulutangkis Indonesia semakin berprestasi lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Selain itu, keputusan PBSI memanggil Dejan Ferdinansyah ke pelatnas, juga mendapatkan respons bagus.Â
Bagi yang belum tahu Dejan Ferdinansyah, dia adalah pemain ganda campuran yang selama ini berpasangan dengan Gloria Widjaja dan bermain sebagai pasangan non pelatnas dari PB Djarum. Â Usianya masih muda, 24 tahun.
Pencapaian Dejan/Gloria di tahun ini cukup bagus. Mereka lolos ke BWF World Tour Finals 2024 dan bahkan ranking mereka bisa tembus 10 besar dunia.Â
Kini, Dejan berpisah dengan Gloria karena hanya Dejan yang dipanggil. Sementara Gloria yang lebih senior, dulunya pernah menguni Pelatnas Cipayung.
Di Pelatnas, Dejan akan dipasangkan dengan Siti Fadia Silva, pemain ganda putri yang dulunya mengawali karier di ganda campuran bersama Rehan Naufal Kusharjanto, putra legenda ganda campuran Indonesia, Tri Kusharjanto. Â
Kedepankan baik sangka dan doakan yang terbaik
Tapi, bagaimanapun, dalam pengumuman pelatih dan pemain yang melibatkan banyak nama seperti di pelatnas PBSI, rasanya mustahil bila tidak ada perdebatan. Dengan kata lain, pro dan kontra itu wajar terjadi.
Sebab, PP PBSI tentunya tidak akan bisa menyenangkan semua orang dengan pengumuman tersebut. Ada yang kecewa dan sedih. Utamanya warganet yang tentu saja memiliki referensi dan selera masing-masing.
Mengutip sebuah kata bijak, kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang, bila ingin menyenangkan semua orang, maka jadilah penjual es krim yang dagangannya disukai banyak orang. Tapi ini cerita yang berbeda.
Sebenarnya, mengapa terjadi pro dan kontra di kalangan warganet?