Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Awas, Hal Sepele Ini Bisa Jadi Potensi Selingkuh di Tempat Kerja

18 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 18 Mei 2024   18:16 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selingkuh dengan rekan kerja (shutterstock)

Seorang kawan pernah bercerita perihal situasi di tempat kerjanya.

Bukan hanya tentang persaingan terselubung antar teman demi melanggengkan prinsip asal bapak senang. Tapi juga 'bumbu-bumbu' kerja di kantornya.

Salah satunya tentang cinta lokasi.

Kalau cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sama-sama masih jomblo, itu tentu bagus. Bahwa, kantor tempat bekerja mencari cuan, ternyata juga menjadi tempat kita menemukan jodoh.

Dulu, beberapa tahun silam ketika saya masih bekerja di pabrik koran, beberapa teman sekantor juga ada yang pernah terkena panah asmara cinlok. Ada yang beda divisi. Ada yang satu bagian.

Pacaran lantas berlanjut ke jenjang pernikahan. Lantas, salah satu harus resign karena patuh pada aturan perusahaan.

Namun, bila cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sudah sama-sama punya pasangan resmi alias sudah menikah, ini yang bahaya. Meski ada yang menganggapnya sebagai tantangan.

Bila cinta lokasi itu terjadi pada mereka yang sudah bersuami atau beristri, tentu namanya sudah 'naik level' menjadi  selingkuh.

Trisno jalaran soko kulino

Sebenarnya, mengapa selingkuh itu bisa terjadi di tempat kerja?

Melansir dari Kompas.com, data pada 2021 lalu menunjukkan bahwa 65 persen pekerja memiliki relasi dengan seseorang di tempat kerjanya dan hanya 19 persen pekerja yang mengakui selingkuh dengan rekan kerjanya.

Nah, menurut cerita teman tadi, pemicunya bisa karena hal sepele.

Bisa karena sering makan siang bareng. Bercerita banyak hal berdua. Atau juga nebeng berangkat ke kantor karena kebetulan rumah mereka berdua satu jalur menuju tempat kerja. 

Meminjam istilah Jawa, ada ungkapan trisno jalaran soko kulino. Bahwa, rasa suka itu terkadang muncul karena terbiasa. Karena terbiasa, lantas muncul rasa nyaman. 

Potensi selingkuh di tempat kerja bisa dipicu karena hal sepele/Foto: Kompas.com
Potensi selingkuh di tempat kerja bisa dipicu karena hal sepele/Foto: Kompas.com

Mungkin awalnya tidak ada rasa apa-apa. Sebatas teman kerja saja.

Tapi, bila setiap hari kerja selalu ada makan siang bareng. Belum lagi bila dibumbui dengan cerita dan candaan yang bikin happy, maka akan bisa muncul perasaan lain yang lebih dari sebatas teman kerja.

Belum lagi bila sering berangkat atau pulang kerja nebeng bareng. Entah naik mobil berdua atau berboncengan motor.

Bisa juga karena sering curhat masalah yang dihadapi di rumah masing-masing.

Awalnya mungkin sebatas lega bisa bercerita perihal masalah yang dihadapi. Berikutnya malah ketagihan bercerita. Merasa hari ada yang kurang bila tidak curhat masalah di rumah kepadanya.

Yang terjadi kemudian, bisa saja muncul perasaan bahwa orang yang diajak cerita itu lebih hebat, lebih bijak, lebih tegas dari pasangan yang sah di rumah.

Selingkuh karena trisno jalaran soko kulino seperti itu konon bukan hanya karena si cowok atau si ceweknya lebih ganteng atau lebih cantik dari pasangan sah di rumah.

Ini seperti pertanyaan klasik yang sudah saya dengar sejak zaman SMA dulu.

Bahwa, apakah kita jatuh cinta karena orang yang kita cintai itu ganteng/cantik ataukah karena adanya perasaan cinta itu yang bikin orang yang kita cintai jadi ganteng/cantik?

Memang, di tempat kerja, ada juga mereka yang mudah terpesona melihat penampilan teman kerjanya yang selalu tampak bening, segar, dan kinclong. Dianggap menyegarkan mata.

Awalnya tidak saling kenal, karena tertarik, lantas mencari cara untuk berkenalan.

Berikutnya, setelah punya nomor WA masing-masing, jadinya sering berkirim chat WA dan selanjutnya dan selanjutnya.

Dan, puncak dari trisno jalaran soko kulino terlarang di tempat kerja ini adalah ketika rumah tangga dua orang yang sudah kulino tersebut sama-sama berantakan.

Mereka memutuskan untuk berpisah dengan pasangan masing-masing. Tidak peduli dengan anak-anak mereka. Lantas, menikah dengan yang sudah kulino itu.

Mencegah selingkuh di tempat kerja

Lalu, bagaimana cara menghindari agar tidak terjangkit benih selingkuh di tempat kerja?

Hal paling pertama yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan adalah dengan menghindari timbulnya niat selingkuh.

Jadi, pikiran kita yang pertama kali harus dijaga. Bisa dengan bertanya pada diri sendiri.

Semisal memunculkan pertanyaan: "Apa yang akan saya peroleh jika saya selingkuh?". Atau pertanyaan, "bagaimana perasaanku jika dikhianati oleh pasangan?".

Ketika memikirkannya saja kita merasa bila selingkuh itu tidak benar dan membuat sakit hati, apalagi bila melakukannya. Maka, kita akan langsung menyetopnya dalam pikiran.

Psikolog Kelsey  M Latimer PhD, seperti dikutip dari Kompas.com, menyebut perselingkuhan sering terjadi karena adanya konflik dalam diri sendiri. 

Menurutnya, pada dasarnya pikiran berselingkuh seringkali bukan tentang keinginan untuk bersama orang lain. "Tapi lebih kepada indikasi konflik internal pada dirimu sendiri atau hubungan resmimu," ujarnya.

Bila seperti itu, Kelsey menyarankan beberapa tips yang bisa dilakukan.

Pertama, kembali fokus pada hubungan. Bahwa, jika dorongan selingkuh itu berasal dari kebosanan dalam hubungan, cobalah untuk menghidupkan lagi percikan asmara bersama pasangan.  

Kedua, memikirkan dampaknya. Bila muncul godaan selingkuh, penting untuk memikirkan dampaknya. Bagaimana potensi konflik dengan pasangan, masalah dengan anak, dan orang-orang di sekitar.

Bahwa, selingkuh tidak membuat pelakunya merugi sendiri. Tetapi juga orang-orang terdekat akan ikut terdampak.

Pendek kata, namanya perselingkuhan itu sebenarnya menyiksa.

Sebab, pelakunya harus melakukanya sembunyi-sembunyi dari pasangan yang sah. Pun, yang melakukan juga berada dalam tekanan kebohongan.

Lalu, bagaimana untuk mencegah terjadinya kebiasaan sepele yang mengarah pada trisno jalaran soko kulino?

Dalam buku segelas Kopi dan Segudang Cerita Karier yang ditulis oleh Ibu Elin Waty, dikisahkan bahwa penting untuk ketika makan siang di tempat kerja, tidak dengan orang yang itu-itu saja. 

Tapi berganti dengan orang berbeda. Bahkan dari divisi berbeda.

Hal itu penting agar kita bisa menambah teman dan jejaring di tempat kerja. Selain juga dapat memperluas wawasan. Jadi bukannya selalu dengan yang itu-itu saja setiap harinya. 

Dan, pola seperti itu menurut saya juga bakal ampuh untuk mencegah terjadinya cinlokterlarang karena trisno jalaran soko kulino. 

Salam sehat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun