Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Awas, Hal Sepele Ini Bisa Jadi Potensi Selingkuh di Tempat Kerja

18 Mei 2024   15:11 Diperbarui: 18 Mei 2024   18:16 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi selingkuh dengan rekan kerja (shutterstock)

Jadi, pikiran kita yang pertama kali harus dijaga. Bisa dengan bertanya pada diri sendiri.

Semisal memunculkan pertanyaan: "Apa yang akan saya peroleh jika saya selingkuh?". Atau pertanyaan, "bagaimana perasaanku jika dikhianati oleh pasangan?".

Ketika memikirkannya saja kita merasa bila selingkuh itu tidak benar dan membuat sakit hati, apalagi bila melakukannya. Maka, kita akan langsung menyetopnya dalam pikiran.

Psikolog Kelsey  M Latimer PhD, seperti dikutip dari Kompas.com, menyebut perselingkuhan sering terjadi karena adanya konflik dalam diri sendiri. 

Menurutnya, pada dasarnya pikiran berselingkuh seringkali bukan tentang keinginan untuk bersama orang lain. "Tapi lebih kepada indikasi konflik internal pada dirimu sendiri atau hubungan resmimu," ujarnya.

Bila seperti itu, Kelsey menyarankan beberapa tips yang bisa dilakukan.

Pertama, kembali fokus pada hubungan. Bahwa, jika dorongan selingkuh itu berasal dari kebosanan dalam hubungan, cobalah untuk menghidupkan lagi percikan asmara bersama pasangan.  

Kedua, memikirkan dampaknya. Bila muncul godaan selingkuh, penting untuk memikirkan dampaknya. Bagaimana potensi konflik dengan pasangan, masalah dengan anak, dan orang-orang di sekitar.

Bahwa, selingkuh tidak membuat pelakunya merugi sendiri. Tetapi juga orang-orang terdekat akan ikut terdampak.

Pendek kata, namanya perselingkuhan itu sebenarnya menyiksa.

Sebab, pelakunya harus melakukanya sembunyi-sembunyi dari pasangan yang sah. Pun, yang melakukan juga berada dalam tekanan kebohongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun