Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Beda Nasib Ester-Komang Ayu di Thailand Open 2024 dan Respons Warganet

15 Mei 2024   17:28 Diperbarui: 16 Mei 2024   11:18 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi. (Foto: ANTARA Foto/M Risyal Hidayat via Kompas.com)

Tengok saja bagaimana komentar warganet di akun Instagram resmi PBSI @badminton.ina yang mengabarkan tentang kekalahan Ester tersebut. Plus komentarnya setelah pertandingan.

Sesuai pertandingan, Ester menyampaikan bahwa performanya hari ini memang berbeda jauh dibandingkan penampilannya di Piala Uber 2024 lalu. Dia lantas menyebut mungkin karena pemulihannya belum maksimal. 

"Saya akan coba lagi untuk melakukan pemulihan dan akan mencoba yang terbaik di turnamen selanjutnya, terang Ester Nurumi Tri Wardoyo dikutip dari badminton.ina.

Ajaibnya, lantas ada warganet yang merespons komentar itu dengan mempertanyakan apakah recovery seminggu lebih tidak cukup untuk mengembalikan pemain ke peak performance terbaiknya. Seolah pernyataan Ester itu dianggap hanya alasan belaka.

Ada baiknya, sebelum berkomentar, kita perlu melihat kembali bagaimana penampilan Ester di Piala Uber 2024 lalu.

Perlu diingat bahwa dari empat tunggal putri Indonesia di ajang tersebut, Ester yang paling sering main. Bahkan, dia selalu main dalam enam pertandingan. 

Tiga pertandingan di penyisihan grup melawan Hongkong, Uganda, dan Jepang. Lalu melawan Thailand di perempat final, Korea Selatan di semifinal, dan China di final. 

Sementara Gregoria Mariska sebagai tunggal pertama, diistirahatkan di laga melawan Uganda.

Sedangkan Komang Ayu sebagai tunggal ketiga, main empat kali. Yakni di penyisihan grup dan sekali di babak gugur saat menjadi penentu melawan Korea Selatan. Dia tidak main melawan Thailand dan China. 

Plus, tunggal keempat Ruzana yang dimainkan saat melawan Uganda.

Nah, dari situ, bisa terbayang betapa Ester yang lelah, sebenarnya memang butuh waktu untuk mere-charge tenaganya. Terlebih, dia seringkali bermain rubber game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun