Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Benarkah Indonesia Kalah Strategi di Final Piala Thomas 2024?

6 Mei 2024   07:12 Diperbarui: 6 Mei 2024   12:53 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di babak gugur termasuk di final, bila salah satu tim unggul 3-0, maka final pun selesai. Game keempat dan kelima tidak perlu dimainkan.

Sebab, tim yang sudah unggul 3-0 dipastikan sudah juara. Namun, bila skor 2-1 maka akan dimainkan pertandingan keempat. Pun bila skor 2-2, pemenan akan ditentukan di pertandingan kelima.

Karenanya, sangat penting untuk memilih tiga pemain utama yang tampil di tiga game awal. Tapi, pemain keempat juga tidak kalah penting. Begitu juga pemain kelima.

Aturan pemilihan pemain yang main di game pertama hingga kelima ini pun tidak sembarangan. Bahwa pemain tunggal yang main di game pertama, rankingnya harus lebih tinggi dari pemain di game ketiga dan kelima. Begitu juga ganda di game kedua dan keempat.

Menariknya, diperbolehkan untuk menukar pasangan di sektor ganda. Semisal pemain A yang biasanya main dengan B, boleh dipasangkan dengan C. Tapi, pasangan dadakan ini umumnya dimainkan sebagai ganda kedua.

Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku seperti itu, pelatih dituntut cerdik meracik line up pemain yang dimainkan.

Apakah mau langsung gas pol di tiga game awal. Atau, bila merasa salah satu dari tiga game awal kurang kuat, bisa mengincar di game keempat. Poin pentingnya adalah, menganalisis pemain lawan yang kemungkinan menjadi lawan di tiap game.

Menganalisis line up Indonesia tadi malam

Nah, di final tadi malam, tim Thomas Indonesia tampil dengan line up terbaik sesuai urutan ranking pemain yang didaftarkan saat turnamen.

Yakni, Anthony Sinisuka Ginting sebagai tunggal pertama, ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto sebagai ganda pertama, Jonatan Christie sebagai tunggal kedua, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana sebagai ganda kedua, dan Chico Aura Dwi Wardoyo sebagai tunggal ketiga.

Itu memang line up terbaik tim putra Indonesia di Piala Thomas kali ini. Meski, bila ditelaah, sepanjang kejuaraan ini, Indonesia belum pernah main dengan line up lima pemain yang sama.

Sayangnya, line up terbaik itu tidak mendapatkan hasil yang diharapkan karena kalah dari China yang juga menurunkan line up terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun