Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menghitung Peluang Juara Tim Thomas Indonesia Usai Mengalahkan Juara Bertahan

2 Mei 2024   06:11 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:45 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini kemenangan penting. Bukan hanya tentang memastikan lolos ke perempat final sebagai juara Grup C. Namun, ini juga kemenangan mental bagi pemain Indonesia.

Kita tahu, duel Indonesia Vs India ini merupakan ulangan final Piala Thomas 2022 di Thailand. Kala itu, India tampil sebagai juara untuk kali pertama setelah mengalahkan Indonesia 3-0.

Kini, dengan bisa menaklukkan India 4-1, itu menjadi parameter bahwa Jojo dkk sudah move on dari kekalahan di final dua tahun lalu. Sekaligus membuktikan bahwa tim Thomas Indonesia bisa menang melawan tim unggulan.

Sebelum mengalahkan India, Tim Thomas Indonesia menaklukkan Inggris 5-0 dan menang 4-1 atas Thailand. Itu membuat Indonesia tampil sebagai juara grup C.

Apa untungnya menjadi juara grup? 

Keuntungannya, kita tidak bertemu sesama tim juara grup di perempat final. Sehingga, di atas kertas, peluang untuk lolos ke semifinal seharusnya lebih besar.

Dan terbukti, hasil drawing babak perempat final Thomas Cup, Indonesia bertemu Korea Selatan (runner up Grup A) di perempat final. Sedangkan India bertemu tim putra China yang merupakan juara Grup A.

Tentu saja, bertemu Korea Selatan lebih menyenangkan dibandingkan bertemu langsung dengan China di perempat final.

Memang, Korea Selatan memiliki ganda putra Seo Seung Jae/Kang Min Hyuk yang merupakan ganda putra juara dunia 2023. Namun, di sektor tunggal, Korea Selatan tidak punya pemain top dunia.

Faktanya, tidak ada pemain tunggal putra Korea yang nangkring di peringkat 20 besar dunia. Sebab, tidak ada tunggal putra Korea yang mampu bersaing di BWF World Tour sejak berakhirnya era Son Wan-hoo. 

Namun, bukan berarti Indonesia bakal menang mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun