Untungnya, Bagas/Fikri mampu tampil on fire di game ketiga dan memberikan kemenangan untuk Indonesia setelah unggul 21-19.
Diturunkannya Bagas/Fikri di pertandingan ini sebenarnya 'pertaruhan' dari tim pelatih. Sebab, mereka bukanlah ganda putra pertama Indonesia di Piala Thomas 2024 ini.
Masih ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, melawan India, Fajar/Rian diistirahatkan. Bagas/Fikri yang main.
Badminton lovers sejati pasti memahami keputusan itu. Menurut saya lebih ke insting data. Bahwa, Bagas/Fikri punya rekor bagus ketika menghadapi Shetty/Rankireddy dibandingkan Fajar/Rian.
Malah, Bagas dan Fikri disebut sebagai batu kripton bagi Shetty/Rankireddy bila mengibaratkan mereka Superman karena permainan smash-smash mereka yang mengerikan.
Jonatan Christie Bawa Indonesia Berbalik Unggul, Indonesia jadi juara grup
Usai kemenangan Bagas/Fikri, ketegangan belum usai. Tunggal putra Jonatan Christie yang main di game ketiga menghadapi Laksya Sen, juga harus melakoni rubber game.
Menang 21-18 di game pertama, Jonatan kalah 16-21 di game kedua. Lantas, juara Asia 2024 ini menang 21-17 di game ketiga dan membawa Indonesia berbalik unggul 2-1.
Yang menarik, Jojo lantas melakukan selebrasi, membalas selebrasi Prannoy HS saat mengalahkan Ginting.
Unggul 2-1, tim Thomas Indonesia di atas angin. Di dua game terakhir, Indonesia bisa mengambil poin lewat ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo.
Tim Thomas Indonesia pun menuntaskan pertandingan terakhir Grup C tersebut dengan kemenangan 4-1 atas India.