Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Indonesia dan Warning Sign Laga Uji Coba Menuju Piala Asia 2023

4 Januari 2024   07:20 Diperbarui: 4 Januari 2024   12:39 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi striker Timnas Indonesia, Dimas Drajad di laga uji coba Vs Libya jelang tampil di Piala Asia 2023/Foto: Dokumentasi PSSI via Kompas.com

ADA dua golongan warganet dalam menyikapi hasil pertandingan uji coba antara Timnas Indonesia melawan Libya pada Selasa (2/1) malam. Kita tahu, Indonesia kalah telak 0-4 dalam laga uji coba menuju Piala Asia 2023 yang dimainkan di Antalya, Turki tersebut.

Golongan pertama adalah mereka yang menganggap kekalahan itu sebagai warning sign bagi Timnas Indonesia sebelum tampil di Piala Asia 2023. Ya, sebuah tanda peringatan.

Malah, tak hanya menganggapnya sebagai peringatan, mereka merasa kekalahan telak dari Libya itu sangat serius dan lupa bahwa itu hanya sebuah laga uji coba.

Bahkan, mereka sudah berandai-andai bila Timnas Garuda bakal babak belur di turnamen antar negara-negara Asia nanti. Pendek kata, mereka langsung pesimis dengan peluang Indonesia.

Apalagi, Indonesia tergabung di grup yang berat di Piala Asia 2023. Hasil drawing menempatkan Asnawi Mangkualam dkk berada di Grup D bersama salah satu kandidat juara, Jepang. Lalu Irak, dan tim sesama tenggara, Vietnam.

Sementara golongan kedua adalah mereka yang santuy saja menyikapi hasil uji coba tersebut. Mereka sepenuhnya paham bahwa terlepas dari hasil buruk, esensi laga ini hanyalah pertandingan uji coba

Namanya pertandingan uji coba, yang dicari bukan hanya hasil. Bukan hanya menang atau kalah.

Namun, ada yang lebih penting. Seperti bagaimana level kesiapan kondisi fisik dan stamina pemain sebelum tampil di turnamen sesungguhnya. Bagaimana melihat chemistry alias kekompakan kerja sama dan komuniasi antar pemain di lapangan.

Termasuk bagaimana ketenangan pemain ketika mendapatkan peluang di depan gawang lawan dan bagaimana respons pemain ketika dalam situasi tertinggal.

Kuncinya adalah evaluasi. Dari uji coba tersebut, bisa diketahui aspek mana saja yang masih kurang dan harus diperbaiki. Mumpung masih ada waktu sebelum tampil di turnamen sebenarnya. Daripada nggak beruji coba, tahu-tahu tampil amburadul di turnamen.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun