Dari sini, bisa ditarik benang merah bahwa Arsenal di musim ini punya mentalitas yang sudah lebih oke dari musim lalu. Mentalitas bangkit dari hasil buruk lantas konsisten di jalur kemenangan itulah yang akan menjadi penentu apakah Arsenal akan kembali menjadi gajah seperti musim lalu atau berimprovisasi menjadi gajah kekinian.
Lalu, siapa persaing utama Arsenal di Liga Inggris musim 2023/24 ini?
Di klasemen Liga Inggris hingga pekan 14, Arsenal kini memimpin dengan raihan 33 poin dari 14 pertandingan. Sementara Liverpool ada di peringkat 2 dengan 31 poin. Disusul Manchester City dengan 30 poin. Lalu Aston Villa dengan 29 poin dari 14 laga dan Tottenham Hotspur dengan 27 poin di peringkat lima.
Manchester City yang musim lalu meraih treble winners, mungkin musim ini ada yang bilang tidak se-superior musim lalu. Faktanya, Manchester City asuhan Pep Guardiola sudah tidak pernah menang di tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris. City beruntun main imbang 4-4 melawan Chelsea, 2-2 melawan Liverpool, dan tadi malam ditahan imbang Tottenham Hotspur 3-3.
Namun, penggemar Premier League pasti tahu, Manchester City terkadang baru panas di putaran kedua. Mereka bisa saja melempem di putaran pertama tapi lantas gas pol di putaran kedua hingga akhirnya juara seperti musim lalu.
Sementara Liverpool dengan kehadiran beberapa pemain baru seperti Alexis Mac Allister, Dominic Szoboszlai, dan Wataru Endo, penampilannya nampak menjanjikan. Belum lagi adanya cocoklogi bahwa Juergen Klopp bisa juara bila di timnya ada pemain Jepang.
Sementara Tottenham Hotspur yang awalnya tampak menjanjikan dengan kehadiran pelatih baru asal Australia, Angelos Postecoglou, kini mulai terengah-engah untuk sekadar bertahan di empat besar di klasemen.
Tetapi memang, Liga Inggris 2023/24 baru memainkan 14 pertandingan. Masih ada 24 pertandingan lagi untuk sampai pada pekan terakhir, yakni pekan ke-38. Artinya, kemungkinan apapun masih bisa terjadi. Termasuk cerita soal gajah yang menjadi sindiran bagi Arsenal itu.
Namun, sebagai pimpinan klasemen, kuncinya sebenarnya ada pada Arsenal sendiri. Apakah punya kemauan kuat dan kualitas paten untuk tetap berada di klasemen sampai akhir. Atau kembali menjadi seperti perumpamaan gajah duduk manis di atas pohon seperti musim lalu. Salam. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H