Ikhsan yang masih berusia 22 tahun, tentu ingin tetap menghuni pelatnas.
Bahkan, dia diharapkan bisa 'naik kelas' dengan rutin dikirim bermain di turnamen BWF World Tour level Super 300 ke atas di tahun depan. Sebab, pemain sepantarannya seperti Lakhsya Sen (India), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), bahkan sudah masuk peringkat 10 besar dunia.
Pencapaian Ikhsan di Australia Open 2022 ini akan ikut menentukan masa depannya.
Menengok peluang tiga wakil Indonesia lainnya
Sama seperti Ikhsan, Gregoria Mariska Tunjung juga menjadi satu-satunya harapan di tunggal putri.
Sejauh ini, Jorji--panggilan Gregoria Mariska tampil impresif di Australia Open 2022. Di babak awal, dia menang mudah atas pemain tuan rumah, Sydney Tjonadi, 21-14, 21-6 dalam waktu hanya 17 menit.
Kemarin, Gregoria (23 tahun) juga tampil menawan saat mengalahkan pemain Thailand, Supanida Katethong. Dia menang dua game langsung dengan skor meyakinkan, 21-15, 21-9.
Di perempat final, Gregoria yang masih berpeluang lolos ke putaran final BWF World Tour Finals, akan menghadapi pemain Jepang yang usianya sepantaran dengannya, Saena Kawakami.
Sementara di ganda campuran, pasangan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah akan menghadapi unggulan 8 asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping pada match 2.
Ini menarik karena keduanya merupakan pasangan racikan baru.
Adnan Maulana sebelumnya main dengan Mychelle Crhystine Bandaso yang masih menjalani pemulihan cedera. Sementara Nita bermain dengan Putri Syaikah di ganda putri.