Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Setop Judes, Pelaku UMKM hingga Pemilik Warung Perlu Menguasai Skill Berbicara Baik

23 September 2022   10:49 Diperbarui: 24 September 2022   12:57 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami hanya dilihat dari jauh. Mungkin karena kami datang ke sana hanya membawa motor. Sebab, lain waktu, ketika kembali ke sana dengan mengendarai mobil, baru kami 'di-orangkan'.

Pengalaman terbaru, akhir pekan kemarin, ketika hendak membeli sepatu untuk futsal, pelayan yang menunggu toko bersikap cuek. Ketika ditanya, jawab sekenanya. Padahal, bukan toko sepatu mahal. Tanpa banyak cakap, saya beli sepasang sepatu dan segera pergi.

Dampak sikap tidak ramah bagi mereka yang berjualan

Sampeyan (Anda) mungkin juga punya pengalaman pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu.

Sebab, saya merasa jenis orang seperti ini jumlahnya banyak. Saya pernah menemui orang-orang seperti itu di beberapa kota. Mungkin mereka punya komunitas sendiri. Komunitas orang-orang judes.

Saya juga heran. Lha wong mereka itu berdagang dengan harapan dagangannya dibeli orang, kok malah bersikap tidak ramah kepada calon pembelinya.

Memang, tidak selalu, warung atau toko yang dihuni orang-orang tidak ramah ini, sepi pembeli.

Malah, dari yang saya tahu, ada warung di kota saya yang ramai pembeli, pemiliknya justru pasang muka judes. Susah senyum ketika melayani pembelinya. Mungkin dia berpikir, sikapnya itu tidak berdampak apa-apa. Toh, warungnya masih ramai.

Tapi, saya yakin, lambat laut, sikap tidak ramah itu akan berdampak pada bisnis warungnya.

Sebab, namanya pembeli, pasti menginginkan pelayanan terbaik. Minimal merasa nyaman. Namanya manusia, tentu akan kecewa bila tidak dimanusiakan. Apalagi sudah mengeluarkan duit, lha kok malah dijuteki.

Dan sebagai pembeli, mereka bisa membalas langsung perlakuan tidak ramah dari pelayan (yang tidak dibekali ilmu melayani dengan baik) atau pemilik warung atau toko tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun